“Saya mencari informasi di dunia maya dan menemukan bahwa Almaty memiliki pemandangan alam yang unik dan suasana artistik yang menakjubkan. Berkat pembebasan visa dan penerbangan langsung, saya hanya perlu berkemas dan berangkat,” katanya.
Sekitar 217.000 turis China mengunjungi Kazakhstan pada 2023, kata Duta Besar (Dubes) Kazakhstan untuk China Shakhrat Nuryshev bulan lalu. Sang dubes menambahkan bahwa tahun ini menandai tahun pariwisata Kazakhstan di China, dan lebih dari 35 kegiatan yang relevan akan digelar di sejumlah kota seperti Beijing, Shanghai, dan Xi’an.
Meningkatnya perjalanan lintas perbatasan hanyalah salah satu aspek dari pendalaman hubungan antara China dan Asia Tengah.
Satu tahun yang lalu, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) China-Asia Tengah pertama di Xi’an menetapkan platform baru untuk keramahtamahan yang baik dan kerja sama yang saling menguntungkan antara China dan lima negara Asia Tengah, yaitu Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.
Selama setahun terakhir, dengan memanfaatkan potensi transportasi dan infrastruktur serta menciptakan sejumlah pendorong pertumbuhan baru seperti pertanian, keenam negara tersebut telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan ekonomi lokal di kawasan ini.
Jaringan konektivitas yang efisien
Pelabuhan Alashankou di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, memulai kesibukannya saat fajar menyingsing. Sebagai gerbang utama Jembatan Darat Eurasia Baru, pelabuhan itu berfungsi sebagai jalur vital ke Asia Tengah dan Eropa serta pusat penting untuk perdagangan dan kerja sama internasional.
Pelabuhan itu menyederhanakan layanannya sejak tahun lalu, mengurangi waktu bongkar muat bagi kereta-kereta inbound menjadi kurang dari satu jam. Dalam empat bulan pertama tahun ini, 2.489 kereta barang China-Eropa (Asia Tengah) melintasi Pelabuhan Alashankou, menandai peningkatan 17,1 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Meningkatkan konektivitas dengan Asia Tengah merupakan salah satu komitmen yang dibuat oleh China pada KTT tersebut. Sejak saat itu, China berusaha memodernisasi pelabuhan perbatasan dan meningkatkan volume transportasi kargo lintas perbatasan.
Xinjiang membuka lima “jalur hijau” guna mempersingkat prosedur perizinan bea cukai untuk produk pertanian dan produk sampingan dengan bekerja sama dengan Kazakhstan, Tajikistan, dan Kirgizstan.
Menurut Bea Cukai Urumqi, pada kuartal pertama (Q1) 2024, Kazakhstan dan Kirgizstan masih menjadi mitra dagang utama Xinjiang, dengan pertumbuhan impor dan ekspor masing-masing 58,8 persen dan 1,9 persen, masing-masing menyumbangkan 40,5 persen dan 22 persen terhadap total perdagangan luar negeri Xinjiang.
Logistik Perdagangan China-Kazakhstan (Xi’an) yang terletak di Xi’an, titik awal timur dari Jalur Sutra kuno, juga merupakan salah satu hasil utama dari KTT tersebut.
Meskipun terletak di kawasan pedalaman, Xi’an adalah salah satu pusat perakitan Kereta Cepat China-Eropa. Kota itu meluncurkan 1.047 kereta barang China-Eropa pada Q1 tahun ini, dengan rata-rata satu kereta berangkat atau tiba di stasiun pelabuhan internasional Xi’an setiap 100 menit.
Terminal kargo, yang diluncurkan bersama oleh KTZ Express, anak perusahaan dari perusahaan kereta nasional Kazakhstan, Kazakhstan Temir Zholy (KTZ), dan Xi’an Free Trade Port Construction and Operation, memfasilitasi koridor logistik “hub-to-hub” yang efisien.
Menurut KTZ, volume kargo kereta China-Kazakhstan naik 22 persen per tahun menjadi 28 juta ton pada 2023.
“Tujuan dari terminal di Xi’an ini adalah untuk menjadi pusat transfer dan gudang sehingga barang dapat ditransfer antara China, Kazakhstan, Asia Tengah, dan bahkan Eropa maupun tempat-tempat lainnya dengan lebih efisien,” kata Sadvakkas Seitzhanov, manajer umum KTZ Express cabang China, seraya menambahkan bahwa dengan adanya terminal tersebut, waktu transit dari Xi’an ke Tashkent di Uzbekistan telah berkurang dari 13 hari menjadi 9 hari.
“Kami menyesuaikan jadwal pengiriman berdasarkan permintaan pasar secara real time, dan membagikan informasi tentang layanan kereta serta menyediakan layanan terpadu satu pintu kepada klien kami. Perdagangan bilateral yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir memberikan kami kepercayaan diri untuk mengembangkan bisnis di China,” tambahnya.
Kerja sama saling menguntungkan
Menjelang musim panas, banyak warga lokal di Xi’an kini dapat menikmati semangkuk es krim segar yang diproduksi di Kazakhstan.
Seorang pelanggan di supermarket Xi’an Aiju Grain and Oil Industrial Group mengungkapkan kegembiraannya setelah menikmati es krim vanila Kazakhstan yang lembut dan beraroma lezat dengan taburan cokelat.
Menurut Liu Dongmeng, wakil manajer umum Xi’an Aiju Grain and Oil Industrial Group, lebih dari 40 persen produk di supermarket tersebut diimpor dari negara-negara Asia Tengah, termasuk bir, biskuit, dan madu, yang sangat populer di kalangan konsumen China.
Mengandalkan permintaan yang stabil di pasar China, perusahaan tersebut mulai mempromosikan pertanian berbasis pesanan di Kazakhstan dengan menawarkan harga beli yang terjamin kepada para petani lokal sejak 2016.
Hingga saat ini, area penanaman untuk pertanian tersebut telah mencakup 1,5 juta mu (sekitar 100.000 hektare), dengan investasi tambahan sebesar 150 juta yuan (1 yuan = Rp2.209) yang digelontorkan pada 2023 untuk pemrosesan biji-bijian.
Perdagangan dua arah antara China dan lima negara Asia Tengah telah didorong ke tingkat yang lebih tinggi, dengan volume perdagangan naik 17,9 persen dalam empat bulan pertama tahun ini, menurut data resmi.
Lonjakan perdagangan luar negeri juga dilaporkan di industri-industri lain seperti manufaktur truk. Sebagai contoh, Shaanxi Automobile Holding Group Co, Ltd. (SHACMAN) mengekspor lebih dari 7.500 unit truk berat ke negara-negara Asia Tengah pada 2023, naik 110 persen secara tahunan (year on year/yoy)
Dengan membangun pabrik dan fasilitas servis di negara-negara ini, SHACMAN menyediakan kursus pelatihan kepada staf lokal dan memantapkan pijakannya di pasar Asia Tengah.
Perusahaan ini menyesuaikan desain dan kinerja truknya untuk memenuhi kebutuhan spesifik pengguna. Misalnya, truk yang diekspor ke negara-negara Asia Tengah dilengkapi dengan sistem udara hangat independen dan kabin berinsulasi termal untuk menahan cuaca dingin.
“Kami juga menyesuaikan produk agar sesuai dengan kebutuhan masing-masing negara. Tajikistan membutuhkan lebih banyak dump truck untuk industri pertambangan dan proyek infrastrukturnya, sedangkan traktor jarak jauh sangat populer di Kazakhstan untuk koridor transportasi internasional trans-Kaspia,” ujar Hui Xiang, manajer merek Shaanxi Heavy Duty Automobile Import & Export Co, Ltd., sebuah perusahaan afiliasi SHACMAN.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024