Shen menilai esport bukan lagi olahraga atau permainan belaka, tetapi sudah menjadi wadah ekonomi kreatif yang berkembang pesat sehingga AS sangat mendukungnya.
“Kami ingin berbagi standar dari Amerika Serikat, bagaimana caranya menemukan pekerjaan dan karir, apa saja, shortcasting, produksi, pengurusan, coaching, nutrisi, makanan, turnamen, fundraising, seperti layaknya perusahaan,” kata Joshua usai menjadi pembicara dalam Scholastic & Academic Esports Bootcamp di Jakarta pada Selasa.
Dia menegaskan pemerintah AS mendukung pembangunan ekosistem kuat khususnya bagi pemain, sehingga mendatangkan keuntungan secara finansial.
Baca juga: Indonesia diminta belajar banyak bentuk ekosistem esport
Di sembilan perguruan tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Andalas, Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, dan lainnya yang bekerja sama dalam program American Corner, para mahasiswa bisa mengikuti sertifikasi coaching dan referee yang dikenal secara nasional, dan lainnya.
“Kami memiliki berbagai partnership di negara AS, di mana sekarang ada 140 atau mungkin 150 universitas yang berbeda yang menawarkan pendapatan esports,” kata Joshua.
Scholastic & Academic Esports Bootcamp adalah kerja sama antara Akademi Garudaku, Network of Academy and Scholastic Esports Federations (NASEF), dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia.
Baca juga: Tim Indonesia saling jaga asa untuk lolos ke final FFWS SEA 2024
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024