Ketiga perusahaan menyatakan komitmen untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang terpasang di wilayah Indonesia serta menyelenggarakan pelatihan sumber daya manusia (SDM) di sektor PLTS dalam Letter of Intent yang ditandatangani di Shanghai, China, Jumat (14/6).
“Kolaborasi antara Xurya, Huawei Indonesia, dan JJ-Lapp Indonesia ini akan menggabungkan keahlian dan sumber daya masing-masing pihak dalam mengatasi tantangan apapun dalam percepatan pengembangan proyek PLTS yang berkelanjutan,” kata Vice President Operations Xurya Philip Effendy sebagaimana dikutip dalam siaran pers perusahaan di Jakarta, Selasa.
PT Xurya Daya Indonesia (Xurya) adalah perusahaan energi terbarukan di Indonesia yang punya visi merevolusi industri energi Indonesia.
Xurya mempelopori metode sewa tanpa investasi awal untuk memberikan insentif kepada perusahaan komersial dan industri bertransisi ke energi surya.
Perusahaan ini telah memasang dan mengoperasikan PLTS atap di lebih dari 100 perusahaan di seluruh Indonesia, yang mencakup hotel, pusat perbelanjaan, rumah sakit, kawasan industri, dan manufaktur di Medan, Palembang, Makassar, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Kalimantan Selatan.
Baca juga: IESR: Power wheeling dorong permintaan energi terbarukan
Baca juga: Menteri ESDM sebut gas bumi jadi solusi penyediaan energi bersih
Sementara itu, Huawei Indonesia mengintegrasikan industri teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) dengan teknologi kelistrikan untuk mengoptimalkan efisiensi daya dan digitalisasi industri energi.
Head of Department of Digital Power Business Unit Huawei Indonesia Jin Song mengatakan, kolaborasi dengan Xurya dan JJ-Lapp Indonesia ditujukan untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia mencapai nol emisi karbon pada 2060 dengan memanfaatkan potensi energi surya yang melimpah di Indonesia serta mendorong transformasi industri guna memperbanyak peluang kerja dan SDM kompeten.
Ia mengatakan bahwa Huawei mengembangkan ekosistem industri TIK lokal untuk menyediakan konektivitas bagi mayoritas penduduk Indonesia.
Menurut dia, Huawei Indonesia telah memiliki lebih dari 2.300 karyawan dan 90 persen di antaranya orang Indonesia.
Secara keseluruhan, ia melanjutkan, Huawei telah menciptakan lebih dari 20.000 lapangan pekerjaan secara langsung dan tidak langsung melalui kemitraan dengan hampir 1.200 pelaku industri lokal di Indonesia.
Kepala Departemen Energi Terbarukan JJ-Lapp Indonesia Raja Hotmarasi mengatakan bahwa kerja sama dengan Xurya dan Huawei Indonesia merupakan wujud peran aktif perusahaan dalam mendukung pemanfaatan energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon.
JJ-LAPP merupakan perusahaan patungan Jebsen & Jessen Group dan LAPP Holding Asia, anak perusahaan LAPP Group di Jerman. Perusahaan ini berpengalaman dalam penyediaan solusi kabel dan konektivitas.
Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral total kapasitas PLTS yang sudah terpasang di Indonesia pada tahun 2023 sebanyak 573,8 megawatt, masih jauh dari target 3,6 gigawatt yang ingin dicapai pemerintah pada 2025.
Baca juga: Perusahaan rintisan energi bersih Xurya ekspansi ke Jawa Tengah
Baca juga: Perusahaan rintisan tawarkan kerja sama finansial berbasis energi surya
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024