Tekno  

TSMC tak anggap ancaman dari pergerakan Huawei kembangkan chip

Jakarta (ANTARA) – Perusahaan semikonduktor yang saat ini mendominasi pasar global, TSMC, tidak menganggap adanya ancaman dari Huawei sebagai kompetitornya yang belakangan makin masif untuk mengembangkan dan membangun pabrik chip.

Hal itu disampaikan langsung oleh Komisaris TSMC Mark Liu saat menjawab pertanyaan dari investornya yang melihat adanya potensi perkembangan dari Huawei di dalam rapat pemegang saham baru-baru ini.

Dalam laporan Gizmochina, Jumat (7/6), Mark Liu menyebutkan TSMC selalu mengambil langkah yang hati-hati dalam memandang iklim kompetisi dan langkah dari kompetitor namun untuk Huawei ia melihatnya tak ada ancaman langsung untuk bisnisnya.

Baca juga: Pertarungan industri chip memanas usai TSMC umumkan node proses 1,6 nm

“Kami akan selalu memiliki pesaing. Tapi itu tidak ada hubungannya dengan Huawei atau tidak,” katanya.

Dengan adanya kesenjangan teknologi dan juga masih berlakunya pembatasan ekspor dari AS untuk Huawei, Mark meyakini bahwa TSMC masih tetap bisa mendominasi pasar dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Presiden TSMC Wei Zhejia juga mengatakan dengan yakin bahwa Huawei tampaknya masih jauh untuk mengejar teknologi fabrikasi chip milik TSMC.

Baca juga: Pabrik TSMC Arizona percepat pengembangan produk chip Apple

Kepercayaan diri itu kemungkinan besar disebabkan oleh posisi TSMC yang telah sangat mapan di garis depan industri semikonduktor.

Huawei sangat terdampak oleh pembatasan pemerintah AS yang membatasi aksesnya terhadap peralatan pembuat chip canggih, sehingga menghambat kemampuannya untuk bersaing di tingkat tertinggi.

Sebagai gambaran, di saat TSMC sudah bersiap untuk memproduksi chip 2nm pada tahun depan, Huawei masih bekerja dengan prosesor 7nm, dengan rumor yang menyebutkan bahwa SoC 5nm mereka akan segera debut.

Baca juga: Huawei umumkan chip baru Kirin 9006C dengan ukuran 5 nm

Huawei yang masuk daftar hitam AS pada 2019 telah mencoba kembali dengan Mate 60 Pro dan prosesor Kirin 5G barunya.

Namun, teknologi 7nm menempatkan mereka pada posisi yang kurang menguntungkan dalam hal kinerja dan efisiensi dibandingkan dengan penawaran terbaru dari pembuat chip lainnya.

Meskipun upaya Huawei menuju kemandirian produksi patut diperhatikan, kesenjangan dalam teknologi dan keterbatasan yang disebabkan oleh pembatasan AS merupakan tantangan yang signifikan.

Baca juga: Chip Huawei Mate 60 Pro dalam investigasi AS, kenapa?

Baca juga: Kongres AS berusaha potong penjualan alat pembuat chip ke China

Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *