“Malam Pencabut Nyawa” merupakan film horor yang kisahnya diadaptasi dari novel bertajuk “Respati” karya Ragil J.P.
Sutradara yang akrab disapa Tata itu mengaku memilih judul “Malam Pencabut Nyawa” karena mempertimbangkan pasar perfilman di Indonesia yang masih menggandrungi genre film horor.
Baca juga: Poster dan cuplikan film “Malam Pencabut Nyawa” dirilis
“Kita selalu melihat potensi pasar yang ada seperti apa dan ke sini kan memang horor masih menjadi primadona bagi para penonton Indonesia,” kata Tata dalam konferensi pers di Karet Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin.
Lebih lanjut, Tata menuturkan judul “Malam Pencabut Nyawa” dipilih agar kesan genre horor yang ingin disampaikan dalam film ini lebih mudah diserap oleh masyarakat. Menurutnya, hal ini juga menjadi upaya tim produksi agar film tersebut lebih dekat dengan penonton.
“Penggunaan Malam Pencabut Nyawa itu adalah sesuatu yang menurut kami bersama puitis tapi tetap menjaga supaya kita masih bisa mendapatkan pasar di Indonesia,” ujar Tata.
Baca juga: Film “Malam Pencabut Nyawa” akan tayang di lebih dari 10 negara
Produser film Aoura Lovenson Chandra menambahkan, pihaknya tidak memakai judul “Respati” karena nama tersebut dinilai belum familiar di telinga orang Indonesia. Sehingga judul yang lebih deskriptif menjadi pilihan agar tema film yang ingin dihadirkan lebih mudah diterima calon menonton.
“Lebih baik kita memberikan judul yang lebih deskriptif yang sedikit memberikan lebih informasi mengenai film dan ceritanya,” ujar Aoura.
Film “Malam Pencabut Nyawa” arahan sutradara Sidharta Tata digarap oleh rumah produksi BASE Entertainment. Film ini dibintangi oleh Devano Danendra, Keisya Levronka, Mikha Hernan, Fajar Nugra, Ratu Felisha, Budi Ros, dan Kiki Narendra.
Baca juga: Film “Malam Pencabut Nyawa” ditayangkan di bioskop mulai 22 Mei
“Malam Pencabut Nyawa” akan tayang di bioskop Indonesia mulai 22 Mei 2024.
Selain Indonesia, “Malam Pencabut Nyawa” juga akan ditayangkan di lebih dari 10 negara yakni Malaysia, Brunei, Singapura, Kamboja, Vietnam, Taiwan, Mongolia, CIS/Baltic (Rusia dan sekitarnya) dan Amerika Serikat. Di bioskop mancanegara, film tersebut tayang dengan tetap memakai judul dari novelnya yaitu “Respati”.
Baca juga: Ratu Felisha “make up” 4 jam untuk jadi hantu “Malam Pencabut Nyawa”
Baca juga: Sutradara ingin naikkan kualitas film horor lewat “Waktu Maghrib”
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024