Jakarta (ANTARA) – Sutradara Hanung Bramantyo kembali menghadirkan karya sinematik terbaru bertajuk Gowok: Kamasutra Jawa, sebuah film yang mengangkat tradisi kuno dari budaya Jawa dengan pendekatan yang berani dan penuh makna. Film ini dijadwalkan tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai 5 Juni 2025, setelah lebih dulu berkompetisi di ajang bergengsi International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2025.
Film berdurasi 124 menit ini diproduseri oleh Raam Punjabi melalui rumah produksi MVP Pictures dan Dapur Films. Hanung menggandeng Aci sebagai penulis naskah dalam proyek film yang mengusung isu-isu seksualitas, pendidikan seksual, dan dekonstruksi nilai-nilai patriarki dalam masyarakat Jawa.
Mengangkat tradisi gowok
Cerita Gowok: Kamasutra Jawa berpusat pada tokoh Nyai Santi (diperankan oleh Lola Amaria), seorang gowok legendaris yang mengasuh dan melatih Ratri (Raihaanun) dalam seni memuaskan pasangan, sebuah tradisi kuno dari Jawa yang berkembang sejak abad ke-15. Gowok dalam budaya Jawa merupakan perempuan dewasa yang mengajarkan calon pengantin laki-laki mengenai keharmonisan dan kepuasan dalam hubungan suami istri.
Dalam film ini, Hanung mencoba mengangkat sisi filosofis dan nilai edukatif dari praktik gowok yang selama ini kerap dipandang negatif. Ia menyuguhkan narasi yang sarat akan kritik sosial dan menggugah diskusi publik mengenai seksualitas perempuan, orgasme, dan peran perempuan dalam budaya yang masih patriarkal.
Baca juga: Sinopsis film “Waktu Maghrib 2”: Kisah teror gaib yang mengancam nyawa
Kisah Ratri dan dendam masa lalu
Ratri (Alika Jantinia saat muda, Raihaanun saat dewasa) merupakan anak dari seorang pelacur yang sejak bayi diasuh oleh Nyai Santi. Ia tumbuh menjadi perempuan cantik, cerdas, dan berbakat. Sejak remaja, Ratri dididik untuk meneruskan ilmu gowokan yang dimiliki oleh ibu angkatnya.
Namun, kehidupan Ratri berubah setelah jatuh cinta pada Kamanjaya (Devano Danendra), seorang pemuda dari keluarga terpandang. Setelah menjalin hubungan asmara dan berjanji menikahinya, Kamanjaya mengingkari janjinya, meninggalkan luka mendalam bagi Ratri.
Dua dekade berselang, Kamanjaya (Reza Rahadian) kembali hadir dalam hidup Ratri, kali ini membawa anak laki-lakinya, Bagas (Ali Fikry), untuk belajar kepada Nyai Santi. Tanpa mengetahui masa lalu kedua orang tuanya, Bagas justru jatuh cinta kepada Ratri, yang kemudian memanfaatkan situasi tersebut untuk membalas dendam kepada Kamanjaya.
Deretan pemeran dan penampilan klasik Reza Rahadian
Film ini dibintangi oleh aktor dan aktris papan atas Indonesia, di antaranya Reza Rahadian, Raihaanun, Lola Amaria, Alika Jantinia, Ali Fikry, Nayla Purnama, Djenar Maesa Ayu, dan Slamet Rahardjo.
Salah satu daya tarik film ini adalah penampilan Reza Rahadian sebagai Denmas Kamanjaya. Dalam pernyataannya pada Selasa (9/7), Reza mengungkapkan bahwa dirinya melakukan transformasi penampilan agar sesuai dengan latar era 1960-an. “Secara tampilan, saya diberi referensi dengan gaya rambut klasik. Kostum dan riasan sudah mendukung, jadi saya berusaha membawakan karakter sebaik yang saya bisa,” ujar Reza.
Gowok: Kamasutra Jawa bukan sekadar film drama, melainkan karya yang membuka ruang diskusi mengenai seksualitas, hak perempuan, dan warisan budaya yang kompleks. Hanung Bramantyo berhasil menyajikan cerita yang puitis namun penuh kritik sosial, menantang penonton untuk memaknai ulang nilai-nilai tradisional dalam masyarakat modern.
Film ini akan mulai tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada 5 Juni 2025.
Baca juga: Vanesha Prescilla mengaku sempat tak pakai aplikasi WhatsApp
Baca juga: JAFF dan ambisi jadikan horor Indonesia sebagai cermin budaya pop
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025