Sensitivitas orang tua berpengaruh pada keamanan ABK di tempat umum

Jakarta (ANTARA) – Perusahaan security PT. Nawakara Perkasa Nusantara menyatakan bahwa sensitivitas yang dimiliki oleh orang tua dan pengelola fasilitas publik amat berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus (ABK) saat beraktivitas di tempat umum.

“Parenting untuk special kids atau anak berkebutuhan khusus membutuhkan pendekatan berbeda yang harus selalu diimbangi dengan kesabaran dan pemahaman yang ekstra. Karena itu, security assessment bagi mereka khususnya pengidap autisme penting untuk diketahui,” kata Deputy CEO & Transformation Nawakara Satria Djaya Najamuddin dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Djaya menuturkan kolaborasi antara orang tua yang memiliki ABK dan pengelola fasilitas publik seperti mal, rumah sakit, dan area bermain sangat dibutuhkan agar anak tersebut dapat beradaptasi dengan tempat umum.

Baca juga: Satuan pendidikan perhatikan kebutuhan siswa dengan kondisi khusus

Hal penting yang perlu dipahami orang tua yakni mempelajari jenis dan kebiasaan anak tersebut. Sebab, orang tua dapat lebih mudah memberikan penanganan ketika anak mengalami tantrum di ruang publik.

Orang tua juga perlu mengenali kebutuhan anak karena setiap anak tentunya memiliki karakter dan kebiasaan yang berbeda-beda terutama pada saat ia menemui hal dan suasana baru.

“Berikan bantuan dan perhatian lebih kepada anak berkebutuhan khusus, karena memang sangat membutuhkan perhatian lebih dari orang tua,” katanya.

Baca juga: Perhatikan kemampuan sebelum masukkan anak ke sekolah inklusif

Pemahaman ini juga penting diketahui oleh pemilik area publik agar mampu menciptakan lingkungan yang lebih ramah dan aman bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Misalnya, mengetahui jenis makanan yang membuat ABK jadi lebih aktif dan lain sebagainya.

“Dengan begitu, mereka bisa dengan mudah dikontrol. Saat di tempat publik, sangat penting mencari tahu pintu masuk dan keluar hingga memberi informasi pada pengelola layanan publik mengenai kondisi sang anak. Sehingga, penanganannya bisa dilakukan secara tepat,” ujar Djaya.

Menjaga keamanan, keselamatan dan kenyamanan ABK saat di area publik, kata Djaya, juga dapat dilakukan orang tua melalui pemberian latihan secara bertahap. Latih anak menghadapi situasi di area publik dalam hal-hal kecil, mulai dari tempat yang lebih sepi hingga tempat dengan situasi yang ramai.

Baca juga: Dinsos Denpasar gelar PSG untuk para orang tua dengan anak disabilitas

Termasuk melatih keterampilan anak melalui cara mengenali petugas keamanan atau orang dewasa yang dipercaya jika mereka membutuhkan bantuan.

“Jangan lupa juga untuk memberikan pujian dan penghargaan. Berikan pujian atau hadiah kecil ketika anak berhasil mengikuti instruksi dan tetap tenang di area publik,” ujar Djaya.

Baca juga: Pemerintah Aceh beri pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di RSBM

Baca juga: Seratus karya seni anak berkebutuhan khusus warnai Tebet Eco Park

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *