Sejumlah perusahaan jasa logistik mengaku kerja sama dengan platform e-commerce selama ini berjalan sangat baik.
Pengiriman barang yang dulu bersifat konvensional, kini mau tidak mau terintegrasi dengan teknologi.Tidak dimungkiri, e-commerce yang mendorong perusahaan logistik di tanah air turut beradaptasi seiring perkembangan zaman.
“Sejak kita berdiri sebagai pemain (logistik) ekspres yang cukup paling muda, dibanding teman-teman ekspres lain, juga tumbuh melihat pertumbuhan lokapasar itu menjadi satu tujuan utama kenapa Anteraja segera berbisnis dan membangun industri ekspres itu di lokapasar,” kata CEO Anteraja Handy Wijaya kepada wartawan, di Jakarta baru-baru ini.
Baca juga: 40 persen pendapatan jasa pengiriman dari bisnis daring
Baca juga: Melihat peran penting jasa logistik dalam layanan belanja daring
Handy berkata selama perusahaan bermitra dengan e-commerce, bisa dikatakan Shopee adalah salah satu platform yang punya visi-misi yang sama dengan Anteraja. Sejak awal, kedua perusahaan sepakat ingin mendorong pelaku UMKM bertumbuh dan menaikkan skala bisnis mereka lebih dari saat ini.
Sudah empat tahun perjalanan Anteraja bersama Shopee. Selama perjalanan itu, kata Handy, Shopee adalah mitra yang kolaboratif. Banyak program diinisiasi bersama antar kedua perusahaan.
“Dan Shopee memang membuka ke beberapa semua perusahaan ekspres untuk ikut menjadi mitra layanan kurir di platform Shopee. Proses integrasi dilakukan bertahap supaya semua kebutuhan masing-masih pihak, baik dari sisi kami sebagai perusahaan ekspres-nya dan Shopee sebagai platformnya itu dilakukan,” kata Handy.
Hampir sama dengan Anteraja, SiCepat Ekspres, perusahaan ekspedisi kenamaan di Indonesia pun punya cerita menarik selama bekerja sama dengan Shopee. SiCepat menyadari betul, Shopee sebagai e-commerce mampu menjangkau banyak pengguna dari berbagai segmen. Seperti salah satunya layanan Cash On Delivery atau dikenal COD.
Di situ lah, SiCepat ingin berkolaborasi lebih dalam.
“Bersama Shopee, SiCepat siap menjembatani pelanggan yang ingin berbelanja daring dengan membayar langsung di tempat,” kata Director of External Aairs Sicepat Ekspres Indonesia Imam Sedayu P.
Terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Logistik E-commerce (APLE) Sonny Harsono mengatakan dugaan monopoli yang dialamatkan kepada Lazada dan Shopee baru-baru ini belum bisa dibuktikan. Sebagai Asosiasi pun, pihaknya belum mendapat laporan dari pengguna maupun pemain jasa kurir jika mereka dirugikan.
“Dalam aplikasi Shopee di Indonesia, pembeli masih bisa mengubah dan memilih 3PL setelah mereka check out. Menurut kami dikarenakan masih adanya logistik atau kurir lain yang masih dipakai oleh Shopee, artinya Shopee hanya menggunakan teknik marketing agar layanan lebih menarik,” ujar Sonny.
Baca juga: Anteraja dan Shopee bantu logistik UMKM ke seluruh Indonesia
Baca juga: Logistik bervariatif jadi strategi penjual sukses di e-commerce
Baca juga: Shopee hadirkan inovasi baru untuk pengguna lewat “COD Cek Dulu”
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024