Alokasi subsidi pupuk tersebut akan disalurkan kepada 3,4 juta petani di seluruh Jawa Timur
Jakarta (ANTARA) – PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat total alokasi pupuk bersubsidi bagi Provinsi Jawa Timur (Jatim) naik menjadi 1.920.074 ton setelah ada penambahan 956.227 ton untuk penyaluran sepanjang tahun 2024, guna meningkatkan produktivitas pertanian di daerah tersebut.
“Khusus di Jawa Timur, pemerintah menetapkan alokasi sebesar 1.920.074 ton atau meningkat 956.227 ton dari alokasi sebelumnya sebesar 963.847 ton,” kata Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Tri Wahyudi Saleh usai kegiatan “Sosialisasi Penambahan Alokasi Pupuk Bersubsidi kepada Petani, Pemilik Kios, Distributor, dan Dinas Pertanian” di Surabaya, Jawa Timur, Senin.
Tri merinci, total alokasi tersebut terdiri dari urea sebesar 981.730 ton atau meningkat dari sebelumnya 574.347 ton, NPK sebesar 832.370 ton atau meningkat dari sebelumnya 389.357 ton, NPK Formula Khusus sebesar 986 ton atau meningkat dari sebelumnya 143 ton, dan pupuk organik sebesar 104.998 ton.
“Alokasi subsidi pupuk tersebut akan disalurkan kepada 3,4 juta petani di seluruh Jawa Timur,” ujar Tri dalam keterangan resmi diterima di Jakarta.
Guna menjamin kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di 39 kabupaten/kota di Jawa Timur, Pupuk Indonesia menyiapkan sejumlah fasilitas penunjang yaitu 66 gudang Lini III, 188 distributor dengan 5.875 jaringan kios/pengecer.
“Serta didukung oleh 56 petugas lapang yang akan memastikan semua petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai dengan regulasi,” jelas Tri.
Tri menyampaikan penambahan pupuk subsidi bagi Jawa Timur, setelah pemerintah telah menetapkan alokasi subsidi pupuk secara nasional naik menjadi 9,55 juta ton atau meningkat 2 kali lipat dari yang sebelumnya 4,7 juta ton di tahun 2024.
Ia mengatakan bahwa penambahan alokasi subsidi pupuk ini tertuang pada Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 249 Tahun 2024 dan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 01 Tahun 2024 tentang Perubahan atas Permentan Nomor 10 Tahun 2022.
“Kebijakan penambahan volume ini perlu disosialisasikan secara luas dan masif sehingga petani yang terdaftar dapat mengetahui dan menerima manfaatnya, selain itu pada pelaksanaan proses distribusi dan penyaluran atas tambahan volume alokasi pupuk bersubsidi ini harus diawasi dengan baik,” tutur Tri.
Oleh karena itu pihaknya menggelar sosialisasi berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Jawa Timur, Ombudsman, dan Satgassus Pencegahan Korupsi Polri di Jawa Timur.
Tri menyebutkan alokasi pupuk subsidi tersebut ditujukan kepada empat jenis, yaitu Urea, NPK, NPK Formula Khusus, dan yang terbaru adalah pupuk Organik.
Penambahan alokasi terhadap empat jenis pupuk ini ditetapkan sebesar 4.634.626 ton untuk Urea, 4.278.504 ton untuk NPK, 136.870 ton untuk NPK Formula Khusus, dan pupuk Organik sebesar 500.000 ton.
Sejalan dengan penetapan kebijakan Permentan Nomor 01 Tahun 2024 dan Kepmentan Nomor 249 Tahun 2024, Pupuk Indonesia memastikan ketersediaan stok di semua lini untuk mendukung kebijakan tersebut.
Per tanggal 10 Mei 2024, lanjut Tri mengatakan, stok pupuk bersubsidi secara nasional saat ini tercatat sebesar 2,1 juta ton atau mencapai 222 persen dari ketentuan minimum yang ditetapkan Pemerintah.
Sementara stok yang tersedia di wilayah Jawa Timur tercatat sebesar 189.666 ton atau mencapai 535 persen dari ketentuan stok minimum.
Tri juga menuturkan bahwa melalui sosialisasi tersebut juga disampaikan kepada petani penerima pupuk bersubsidi bahwa tambahan alokasi dapat ditebus dengan mudah menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di kios resmi yang telah dilengkapi dengan aplikasi i-Pubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi).
Lewat aplikasi i-Pubers, pemilik kios dapat melakukan verifikasi data melalui pemindaian KTP asli petani sehingga pupuk bersubsidi bisa didapatkan oleh petani yang berhak dengan mudah.
Dia berharap kepada seluruh peserta, khususnya ketua kelompok tani kegiatan sosialisasi kebijakan pupuk bersubsidi ini, dapat memberikan edukasi tentang adanya penambahan alokasi subsidi pupuk tahun anggaran 2024.
“Di samping itu kami juga berharap petani dapat menebus pupuk bersubsidi dengan mudah menggunakan KTP. Petugas kios akan dengan sigap mendampingi dan mengawal proses penebusan pupuk agar pupuk bersubsidi bisa dimanfaatkan petani yang berhak sesuai dengan ketentuan,” kata Tri.
Baca juga: Pupuk Indonesia sosialisasikan penambahan alokasi pupuk bersubsidi
Baca juga: Kementan pastikan pupuk subsidi tepat sasaran dengan Permentan 1/2024
Baca juga: Pupuk Indonesia siap salurkan 9,55 juta ton pupuk bersubsidi di 2024
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024