Proyek Dairy4Development tingkatkan kesejahteraan peternak sapi perah

Jakarta (ANTARA) – Sejak tahun 2013, proyek Dairy4Development oleh Frisian Flag Indonesia berhasil dilaksanakan dan telah meraih ragam capaian, yaitu meningkatkan produksi susu lokal berkualitas tinggi dan meningkatkan kesejahteraan para peternak sapi perah di Indonesia. 

“Kami sangat bangga telah menjadi bagian dari keberhasilan penyelesaian proyek Dairy4Development,” kata Project Manager Dairy Development PT Frisian Flag Indonesia Akhmad Sawaldi, dikutip dari keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Dia menambahkan, “Di FrieslandCampina, kami percaya pada kekuatan kolaborasi dan pembangunan berkelanjutan untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan”. 

Baca juga: Pemkab Batang dampingi peternak sapi perah penuhi kebutuhan susu

Dengan melibatkan 3.500 peternak lokal, proyek telah dilaksanakan selama 10 tahun di Pulau Jawa. Proyek ini pun telah membawa perubahan signifikan dalam industri susu di Indonesia.

Tidak hanya meningkatkan produksi susu lokal berkualitas tinggi, tetapi proyek ini juga mendorong pemberdayaan perempuan dan kewirausahaan. Selain itu, proyek ini juga dapat mengurangi produk limbah, seperti kotoran sapi yang digunakan sebagai pupuk organik.

Proyek Dairy4Development didukung oleh dana bantuan sebesar empat juta euro (atau sekitar Rp70.4 miliar) dari Kementerian Luar Negeri Belanda melalui program hibah Fasilitas untuk Kewirausahaan Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan (FDOV).

Baca juga: Bugar berkat susu dari Kampung Sapi Perah Jakarta

“Proyek ini merupakan contoh perubahan sistem dalam rantai nilai pangan di Indonesia,” kata Senior Advisor RVO Jan Paul van Aken.

Adapun proyek Dairy4Development berfokus pada tiga pilar utama, yaitu Kurangi & Tingkatkan, Sederhana & Efektif, dan Kesejahteraan Berkelanjutan. 

Pertama, ada pilar Kurangi & Tingkatkan yang berfokus pada peningkatan infrastruktur dan praktik-praktik di tingkat peternak. Melalui pilar ini, proyek Dairy4Development telah menghasilkan operasionalisasi tujuh titik pengumpulan susu.

Baca juga: Batang lakukan pendampingan peternak sapi perah cukupi kebutuhan susu

Kedua, terdapat pilar Sederhana & Efektif yang menekankan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peternak melalui ragam program, seperti program Kartini Peternak Indonesia dan pelatihan Farmer2Farmer.

Terakhir, ada pilar Kesejahteraan Berkelanjutan yang memperkenalkan konsep Dairy Village. Konsep ini dilakukan secara kolektif oleh peternak desa untuk memiliki peternakan sapi perah modern, membangun sistem pasokan pakan yang kuat, serta meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan di tingkat peternakan.

Selama proyek berlangsung, berbagai pencapaian signifikan telah berhasil diraih. Salah satunya dengan peningkatan pelayanan koperasi serta peningkatan produktivitas dan kualitas susu.

Baca juga: Kemenkop UKM komitmen meningkatkan produksi susu segar dalam negeri

Meskipun ada ragam tantangan yang dihadapi, seperti penundaan akibat COVID-19 dan wabah penyakit mulut dan kuku, proyek ini tetap berjalan dengan baik dan terbukti berhasil.

Ada banyak pelajaran berharga melalui proyek ini, yakni peluang peningkatan di berbagai bidang. Mulai dari strategi renovasi kandang, pelibatan peternak muda hingga pelatihan literasi keuangan.

Nantinya, dampak dari proyek ini akan terus diperluas dan kegiatan akan dilaksanakan secara berkelanjutan melalui dukungan program FDOV. Hal ini menandai dimulainya babak baru dalam memberdayakan komunitas peternak sapi perah di seluruh Indonesia.

Baca juga: Usung “Susumu Semangatku” demi tahbiskan Jatim untuk Indonesia

Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *