Hukum  

Polisi selidiki kendaraan angkut BBM subsidi tabrak pospol, terbakar

Kupang (ANTARA) – Tim penyidik dari Polresta Kupang Kota, menyelidiki kecelakaan tunggal kendaraan pribadi roda empat yang terbakar dan menabrak pos polisi (Pospol) di Kota Kupang ketika mengangkut 420 liter bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite pada Jumat (24/5) subuh kemarin.

“Sampai saat ini, kami masih melakukan penyelidikan,” kata Kapolresta Kupang Kota Kombes Pol Aldinan R.J.H Manurung di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) Sabtu pagi.

Baca juga: Mobil tangki BBM Pertamina terbakar di Medan Marelan

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan perkembangan kasus terbakarnya sebuah kendaraan pribadi jenis Toyota Rush saat membawa sejumlah BBM Jenis Pertalite yang terbakar saat sedang dalam perjalanan ke tempat tujuan.

Api tiba-tiba keluar dari kabin kendaraan tersebut. Ketika pemilik kendaraan berinisial AL mengetahui api sudah membakar kendaraannya, dia kemudian langsung melompat tanpa menghentikan kendaraannya terlebih dahulu.

Baca juga: Minibus diduga angkut BBM terbakar di dekat SPBU Kudus

Alhasil kendaraan terbakar dalam kondisi melaju itu, menabrak pos polisi di Jalan El Tari Kota Kupang yang kemudian turut ludes terbakar hingga tersisa rangka kendaraan dan 420 liter BBM yang diangkutnya habis.

Orang nomor satu di Mapolresta Kupang Kota itu mengatakan bahwa pihaknya belum bisa meminta keterangan dari pemilik/pengemudi kendaraan tersebut, karena kondisinya luka-luka akibat kecelakaan tersebut.

Baca juga: Kapal pengangkut BBM terbakar saat proses pemindahan

Kapolresta Kupang Kota mengatakan, sekujur tubuh korban sempat terbakar saat kejadian tersebut, sehingga saat ini masih dirawat di Rumah Sakit (RS).

Tubuh korban terbakar bagian belakang dari pundak hingga pinggang belakang, luka bakar di kedua tangan bagian lengan hingga ujung jari, luka bakar bagian depan kedua kaki hingga paha, luka bakar sebagian wajah dan rambut.

Baca juga: Perahu Terbakar Angkut 30 Ton BBM

Kerugian materiil akibat terbakarnya kendaraan dan sejumlah BBM jenis Pertalite itu diperkirakan mencapai Rp250 juta.

“Kami belum bisa mintai keterangan terkait tempat atau lokasi terakhir korban mengisi BBM, dan untuk keperluan apa BBM tersebut dibeli dalam jumlah yang cukup banyak itu,” ujar dia.

Baca juga: Kapal angkut BBM terbakar di Pelabuhan Kalianget

Baca juga: Kapal Terbakar Angkut 60 Ton BBM

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2024



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *