Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan di Yogyakarta, Jumat, mengatakan melalui program Smart City berbagai area rawan kejahatan jalanan bisa terpantau melalui CCTV yang bakal terpasang di berbagai sudut wilayah.
“Nanti kan pakai Smart City kita semua ada CCTV, itu yang mereka (pelaku kejahatan jalanan) tidak suka,” kata Suwondo.
Menurut dia, Program Smart City yang sempat diujicoba saat arus mudik Lebaran 2024 bakal resmi diluncurkan pada pertengahan Juni 2024.
Selain memanfaatkan CCTV, ujar Kapolda, pihaknya juga terus memperkuat kerja sama dengan masyarakat untuk mengawasi lokasi-lokasi yang berpeluang menjadi area pertandingan geng pelajar.
“Sehingga mereka punya geng tapi enggak punya tempat bertanding. Tempatnya kan kita ambil alih,” kata dia.
Berdasarkan pemetaan kepolisian, menurut Suwondo, di DIY terdapat sebanyak 36 geng pelajar yang berpotensi melakukan kejahatan jalanan.
“Dari 36 geng pelajar, 12 sudah kami datangi dan geledah semua markas-markasnya, sisanya sudah tidak beroperasi,” kata dia.
Sosialisasi penerapan Program “Ibu Memanggil”, kata dia, juga terus digencarkan untuk menekan kenakalan remaja di daerah ini.
Program “Ibu Memanggil” menekankan para orang tua mampu membangun komunikasi dengan anak-anaknya yang berusia remaja.
Manakala hingga pukul 22.00 WIB anak belum di rumah, maka orang tua harus segera menghubungi atau menelepon mereka untuk pulang.
Jika sebanyak 10 kali telepon tidak kunjung diangkat oleh anaknya, maka orang tua harus menghubungi kepala dukuh masing-masing untuk ditindaklanjuti pihak kepolisian.
“Karena kami punya data bahwa mereka itu tidak boleh mengangkat telepon sama geng-nya. Kalau dari ibu, orang tua enggak boleh diangkat,” kata Suwondo.
Baca juga: Polda DIY pasang puluhan CCTV penghitung kendaraan jelang Lebaran 2024
Baca juga: Polda DIY kerahkan 4.846 personel pada Operasi Ketupat Progo 2024
Baca juga: Ditlantas Polda DIY larang bus lintasi tiga jalur turunan ekstrem
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024