Pendamping petani Kaltim dapat bekal peningkatan kapasitas kelembagaan

Kelembagaan petani yang kuat dan mandiri menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah hasil perkebunan.

Samarinda (ANTARA) –

Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyelenggarakan Training of Trainer (ToT) bagi petugas pendampingan dan penumbuhan kebersamaan kelembagaan petani, dengan sistem kebersamaan ekonomi dan manajemen kemitraan (SKE-MK).

 

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan petani dan mendorong kemandirian mereka dalam meningkatkan hasil perkebunan,” kata Kepala Disbun Kaltim Ence A Rafiddin Rizal, di Samarinda, Kamis.

 

Pelatihan yang berlangsung selama enam hari ini diikuti oleh 20 orang petugas pendamping pertanian dari berbagai daerah di Kaltim, seperti Samarinda, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Paser, dan Berau. Para peserta dipilih berdasarkan wilayah binaan tanaman perkebunan mereka.

 

Ence menyampaikan bahwa sektor perkebunan merupakan salah satu sektor penting di Kaltim yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Namun, untuk mencapai potensi tersebut, diperlukan kelembagaan petani yang kuat dan mandiri.

 

“Kelembagaan petani yang kuat dan mandiri menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah hasil perkebunan,” ujar Ence.

 

Melalui pelatihan ini, pihaknya berharap para petugas pendamping dapat membekali petani dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk membangun kelembagaan yang kuat dan mandiri.

 

Pelatihan ini menggunakan metode pendekatan partisipatif atau pendidikan orang dewasa (POD) yang melibatkan berbagai metode pembelajaran, seperti ceramah, diskusi, simulasi, dan kerja kelompok.

 

Penyuluh Pertanian Ahli Pertama Bidang Pengembangan Komoditi Disbun Kaltim Roni Helpani meneruskan, materi yang disampaikan dalam pelatihan ini meliputi sistem kebersamaan ekonomi dan manajemen kemitraan (SKE-MK), pendampingan petani, manajemen kelembagaan petani, kemitraan usaha, akses permodalan dan pemasaran hasil perkebunan.

 

Pewarta: Ahmad Rifandi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *