Pemprov Sumut: Keberadaan riset dan teknologi memudahkan petani

Itu akan memudahkan petani, sehingga kerja mereka bisa lebih efisien.

Medan (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) menyatakan keberadaan riset dan teknologi dalam pertanian memudahkan kerja petani.

“Itu akan memudahkan petani, sehingga kerja mereka bisa lebih efisien,” ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Muhammad Juwaini, di Medan, Jumat (14/6).

Hal itu disampaikan Juwaini menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/6), yang menyebut pentingnya pemanfaatan teknologi pintar dan riset dalam mengembangkan pertanian.

Menurut Juwaini, dengan riset dan teknologi, Indonesia dapat memiliki benih padi yang unggul dengan umur panen lebih muda.

“Selain itu, benih juga menjadi tahan hama,” kata dia lagi.

Baca juga: Sumut pererat koordinasi sukseskan program “Kesatria” Kementan

Juwaini melanjutkan, Sumut sudah menghasilkan beberapa varietas padi unggulan yang dikembangkan oleh Badan Litbang Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumut, yang kini berganti nama menjadi Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Sumut.

Sampai tahun 2021, BPTP menghasilkan 23 varietas padi dengan yang terbanyak digunakan adalah Inpari (Inbrida Padi Sawah Irigasi) 32 dan Inpari 42. Varietas unggulan ini merupakan hasil pengembangan IP2TP Pasar Miring, Balitbangtan BPTP Sumut.

Pada Jumat (14/6), Presiden Jokowi meminta pemerintah daerah (pemda) yang memiliki sektor pertanian unggulan untuk memperbarui sistem kerja mereka dengan pemanfaatan teknologi pintar.

Presiden menekankan, kepentingan penelitian dan riset pada sektor pertanian harus difokuskan pada pangan unggulan.

Kepala Negara pun menginstruksikan pemda untuk mengundang investasi demi membangun industri pengolahan, sehingga muncul nilai tambah dari setiap produksi yang ada di pertanian dan perkebunan.

“Bangun juga sistem distribusi yang terintegrasi, ini sudah dilakukan sekarang oleh Republik Rakyat China, sehingga sistem distribusinya betul-betul terintegrasi,” ujar Presiden Jokowi.

Baca juga: BPS: Penduduk bekerja di Sumut 7,59 juta orang, mayoritas di pertanian

Baca juga: Pemprov: Panen padi di Sumut sesuai rencana

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *