Mengenal apa itu prokrastinasi – ANTARA News

Jakarta (ANTARA) – Banyak hambatan yang dapat mengganggu pencapaian prestasi seseorang, mulai dari tidak memiliki tujuan yang jelas hingga kurangnya perencanaan dan pemantauan dalam meraih tujuan tersebut. Salah satu hambatan yang paling umum dan sering dianggap remeh namun berdampak besar adalah prokrastinasi, atau kebiasaan menunda pekerjaan.

Apa itu prokrastinasi?
Prokrastinasi adalah perilaku yang ditandai dengan kecenderungan menunda-nunda pekerjaan atau tugas hingga mendekati, atau bahkan melewati, batas waktu yang telah ditentukan.

Kebiasaan ini kerap dianggap sebagai bentuk kegagalan dalam manajemen waktu dan pengendalian diri. Meskipun terlihat sepele, prokrastinasi dapat memberikan dampak negatif terhadap produktivitas, kualitas pekerjaan, bahkan kesehatan mental.

Sebagian orang yang melakukan prokrastinasi sering merasa bahwa mereka masih memiliki cukup waktu sehingga cenderung menunda tugas dan memilih melakukan aktivitas lain yang dianggap lebih menyenangkan atau mudah. Sayangnya, ketika waktu semakin sempit, pekerjaan dikerjakan secara terburu-buru dan hasilnya pun tidak optimal.

Penyebab umum prokrastinasi
Prokrastinasi bukan sekadar soal kemalasan. Ada sejumlah faktor yang dapat memicu perilaku ini, di antaranya:

1. Perfeksionisme
Seseorang yang perfeksionis sering kali ingin hasil sempurna, sehingga cenderung menunda pekerjaan karena merasa persiapannya belum cukup matang.

2. Takut menghadapi kesulitan
Ketakutan terhadap kegagalan atau kesulitan dapat mendorong seseorang untuk menunda tugas yang dianggap menantang, dan beralih ke aktivitas yang lebih ringan.

Baca juga: Bagaimana cara mengatasi prokrastinasi? Simak ulasan berikut ini

3. Mengejar adrenalin
Beberapa orang merasa lebih termotivasi dan kreatif ketika berada di bawah tekanan deadline, sehingga sengaja menunda untuk merasakan “dorongan” tersebut.

4. Multitasking berlebihan
Melakukan banyak pekerjaan sekaligus dapat menyebabkan kebingungan dalam menentukan prioritas, yang akhirnya membuat sebagian tugas tertunda.

5. Gangguan mental
Beberapa gangguan seperti depresi, OCD, dan ADHD juga dapat berkontribusi terhadap munculnya perilaku prokrastinatif.

Ciri-ciri prokrastinasi
Prokrastinasi dapat dikenali dari beberapa gejala umum, seperti:

  • Menunda pekerjaan hingga tenggat waktu sangat dekat.
  • Merasa stres dan frustrasi saat menyelesaikan tugas dalam waktu singkat.
  • Lebih memilih aktivitas menyenangkan daripada menyelesaikan kewajiban.
  • Kualitas pekerjaan yang rendah akibat pengerjaan yang terburu-buru.

Dampak negatif prokrastinasi
Jika dibiarkan terus-menerus, prokrastinasi dapat berdampak buruk dalam berbagai aspek kehidupan, antara lain:

  • Stres dan gangguan mental, seperti kecemasan yang meningkat menjelang tenggat waktu.
  • Masalah akademik dan profesional, seperti nilai yang rendah atau performa kerja yang menurun.
  • Gangguan sosial, akibat ketidakmampuan memenuhi komitmen kepada orang lain.
  • Masalah finansial, terutama jika menyangkut keterlambatan dalam pembayaran atau pengelolaan tugas penting.

Baca juga: Kenali revenge sleep procrastination, kebiasaan menunda tidur

Penelitian dari Joseph Ferrari, Ph.D, profesor psikologi di De Paul University, Chicago, menyebutkan bahwa sekitar 20 persen orang dewasa di dunia memiliki sifat prokrastinatif kronis.

Mereka kerap menghindari tugas dan menggantikannya dengan aktivitas yang tidak relevan, seperti bermain ponsel atau menonton film.

Siklus ini terus berulang karena mereka meyakini bahwa motivasi akan muncul di saat terakhir, meski kenyataannya sering kali tidak demikian.

Studi lain dari William James dan Dianne Tice dari Association for Psychological Science membuktikan bahwa prokrastinasi di kalangan mahasiswa berkorelasi dengan menurunnya performa akademik dan meningkatnya stres sepanjang semester.

Prokrastinasi bukanlah sekadar kebiasaan buruk, melainkan sebuah pola perilaku yang dapat berdampak serius terhadap kehidupan seseorang.

Penting untuk mengenali penyebab dan gejalanya sejak dini agar dapat segera ditangani. Disiplin, manajemen waktu yang baik, serta kesadaran akan pentingnya tugas merupakan langkah awal untuk mengatasi prokrastinasi dan meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh.

Baca juga: Paparan konten digital berlebih ancam kesehatan mental anak

Baca juga: Cara menghadapi perasaan kecewa saat keinginan tidak tercapai

Baca juga: Psikolog: Jangan jadikan luka mental sebagai bahan candaan

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *