Medical Managing Director Siloam Hospitals Group dr. Grace Frelita Indradjaja, M.M mengatakan metode ini merupakan tindakan operasi tanpa bekas luka sehingga pasien bisa pulih lebih cepat dan tidak perlu lagi mencari pengobatan ke luar negeri.
“Tindakan RIRS sendiri sudah banyak dilakukan di Siloam Hospitals ASRI. Dengan didukung oleh tim multidisiplin yang terdiri dari berbagai spesialis yang berpengalaman dan andal di bidangnya, inovasi teknologi, dan sistem pengelolaan klinis dan operasional dari jaringan Siloam Hospitals ASRI masyarakat Indonesia diharapkan tidak perlu lagi ke luar negeri untuk mendapatkan layanan seputar urologi dan nefrologi yang optimal dan berkualitas,” ungkapnya dalam konferensi pers Siloam Hospitals Asri di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Ketahui apa itu batu ginjal dan cara pengobatannya
Dokter spesialis Urologi Siloam Hospitals Asri Prof. Dr. dr. Nur Rasyid, SpU-K mengatakan metode RIRS dapat mengatasi batu ginjal dengan ukuran apapun dengan tingkat kekerasan yang berbeda dan bisa mencapai lokasi batu di manapun. Metode ini akan memecahkan batu di dalam ginjal dengan laser sampai ukuran di bawah lima milimeter dan bahkan jika batu tidak terlalu keras pecahan bisa sangat halus dan dikeluarkan saat itu juga.
Kerja sama dengan dokter spesialis lain juga sangat dibutuhkan untuk mendeteksi keparahan batu ginjal yang diderita pasien sehingga metode RIRS bisa digunakan dengan tepat.
“Kekerasan batu juga sekarang bisa diketahui dengan CT Scan dengan pasti bisa menilai apakah batu keras atau tidak, jadi dengan tahu kekerasan batu kita bisa bilang ke pasien bisa dilakukan Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy atau ESWL dengan laser dari luar, kalau batunya keras apalagi di atas 1000 HU (Hounsfield Unit) maka dilakukan ESWL tidak ideal,” kata Prof. Rasyid.
Baca juga: Dokter: Dehidrasi berkepanjangan tingkatkan risiko batu saluran kemih
Metode RIRS dapat dilakukan pada batu ginjal berukuran kurang dari 3 cm dan batu dengan kekerasan tinggi (kekerasan batu lebih dari 1000 HU). Dilakukan dengan cara memasukkan alat dari luar tubuh langsung masuk ke saluran ginjal tanpa luka.
Pasien yang menjalani metode ini juga tidak membutuhkan rawat inap yang terlalu lama, hanya satu sampai dua hari pasien sudah diperbolehkan pulang. Metode ini juga mempermudah dokter mendapatkan sampel batu sehingga mengurangi risiko kekambuhan dengan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Dengan adanya metode ini, Prof. Rasyid mengatakan pasien bisa memiliki pilihan lain yang lebih terbaru untuk perawatan batu ginjal dan menurunkan risiko komplikasi.
Baca juga: Waspadai risiko kena batu ginjal bila diet tinggi gula
Selain menyediakan perawatan penyakit batu ginjal, Siloam Hospitals Asri juga berkomitmen meningkatkan pelayanan transplantasi dengan mengembangkan Patient Registry yang diperuntukkan khusus pada pasien transplantasi ginjal, yakni Kidney Transplant Registry yang akan diluncurkan di Siloam ASRI pada kuartal kedua 2024 ini.
“Selain itu juga menambah fasilitas dengan memperluas gedung, serta melengkapinya dengan alat medis diagnostik dan terapeutik terkini, seperti pemeriksaan HLA typing (Human Leukocyte Antigen), Robotic Transperineal Biopsy dan Laser Thulium,” kata Grace.
Baca juga: Dokter Siloam: Waspadai batu ginjal di kalangan anak-anak dan remaja
Baca juga: Mengenal RIRS, metode minimal invasif untuk pengobatan batu ginjal
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024