Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal) dalam siaran resminya yang dikonfirmasi di Jakarta, Senin, menjelaskan para pengawak KRI R. E. Martadinata-331 shalat berjamaah saat Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah, Senin, di tengah kapal berlayar mengarungi Samudera Pasifik dari Guam menuju Pearl Harbour, Hawaii, Amerika Serikat.
“Dengan berbekal semangat Jalesveva Jayamahe, gempuran ombak Samudera Pasifik tidak menyurutkan semangat prajurit Jalasena Samudera dalam beribadah dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,” demikian siaran resmi Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut.
Dalam beberapa foto yang dibagikan oleh Dinas Penerangan TNI AL, para pengawak KRI REM-331 selepas shalat berjamaah lanjut menyantap hidangan khas Indonesia seperti lontong dan sate ayam.
Para pengawak KRI REM-331 bersama prajurit TNI AL lainnya sebanyak 183 orang saat ini dalam pelayaran menuju Hawaii untuk mengikuti Latihan Bersama (Latma) Rim of Pacific (Rimpac) yang digelar oleh Angkatan Laut Amerika Serikat pada 26 Juni—2 Agustus 2024. KRI REM-331 berlayar dari Jakarta menuju Hawaii sejak 31 Mei 2024 dengan rute Surabaya-Bitung-Guam-Hawaii.
Kapal perang dari Komando Armada II TNI AL itu tiba di Guam pada Selasa minggu lalu (11/6) untuk mengisi ulang perbekalan dan sesi orientasi sebelum latihan. Kapal itu kemudian melanjutkan perjalanan dari Guam ke Pearl Harbour pada 14 Juni.
Sementara itu, para pengawak KRI Diponegoro-365 yang saat ini tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda XXVIII-O UNIFIL juga shalat berjamaah di geladak heli saat kapal berlayar di Laut Mediterania, Minggu (16/6).
Dinas Penerangan TNI AL dalam siaran resmi yang terpisah menyampaikan para prajurit TNI AL itu memperingati Hari Raya Idul Adha secara sederhana di atas kapal. Selepas shalat berjamaah dan mendengarkan ceramah dari perwira bidang rohani, berdoa bersama, dan acara ditutup dengan ramah tamah dan makan bersama.
“Kegiatan ini selain dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan seluruh prajurit kepada Allah SWT, juga diharapkan dapat memaknai arti berkurban itu sendiri dalam kapasitas sebagai seorang prajurit TNI yang sedang berada di medan tugas dengan perkembangan situasi yang sangat kompleks dan dinamis terutama di daerah misi perairan Lebanon,” kata Komandan KRI Diponegoro sekaligus Komandan Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL Letkol Laut (P) Wirastyo Haprabu sebagaimana dikutip dari siaran resmi Dinas Penerangan TNI AL.
Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL yang terdiri atas KRI Diponegoro-365 dan Helikopter Panther HS-1305 bertugas bersama MTF UNIFIL di perairan Lebanon sejak awal 2024. Satgas MTF TNI itu berlayar dari Jakarta ke Lebanon sejak akhir 2023 menggantikan KRI Frans Kaisiepo-368 yang sebelumnya bertugas bersama Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-N UNIFIL.
Satgas MTF di Lebanon bertugas memelihara perdamaian di sepanjang perbatasan Lebanon dan Israel bersama satuan tugas Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) lainnya, antara lain Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.
Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sementara Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut.
Beberapa tugas yang diemban oleh para prajurit dari Satgas MTF UNIFIL, di antaranya berpatroli di perairan, sepanjang perbatasan, mencegah masuknya senjata secara ilegal, dan menggelar pelatihan untuk prajurit Angkatan Laut Lebanon.
Baca juga: KRI REM-331 terima pembekalan di Guam sebelum berlayar ke Hawaii
Baca juga: KRI RE Martadinata-331 bawa 130 prajurit ikuti latihan di India
Baca juga: KRI Diponegoro uji kesiapan persenjataan kapal di Laut Mediterania
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024