Komisioner KPU Kota Surabaya Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM Subairi di Surabaya, Rabu mengatakan desain utama maskot harus memuat identitas khas dari wilayah setempat, seperti Monumen Tugu Pahlawan dan Patung Suro dan Boyo.
Subairi menjelaskan maskot Pilkada Surabaya 2024 rancangan peserta harus memperhatikan ketentuan terkait komposisi, yakni hasil desain tersebut menampakkan detail dari segala sisinya.
“Maskot itu dicetak sebagai boneka, badut, maupun gantungan kunci, makanya harus detail supaya bisa maksimal hasilnya,” ucapnya.
Sementara untuk karya dalam bentuk lagu memuat tema “Memilih untuk Surabaya” dengan durasi 30 detik dan dalam format dokumen MP3 maupun WAV.
Masing-masing satu karya terpilih diarak masuk ke 31 kecamatan untuk mensosialisasikan pelaksanaan Pilkada Surabaya 2024.
“Ini sebagai langkah sosialisasi, sehingga caranya tidak monoton, seperti tanya jawab dan tatap muka saja,” kata dia.
KPU Surabaya menerapkan mekanisme ketat pada proses kurasi lomba Pilkada 2024 jenis maskot untuk mencegah adanya karya yang dibuat menggunakan program kecerdasan buatan (AI).
Sementara, salah satu juri lomba maskot, mars, dan jingle Pilkada Surabaya Wahyu Kokkang menyatakan setiap karya berupa desain maskot dan lagu yang dikirimkan peserta langsung dilakukan penilaian.
Selain itu, dewan juri juga harus melakukan proses investigasi untuk mengetahui keaslian setiap karya.
“Kalau penilaian tidak cepat nanti bisa menumpuk di akhir, belum lagi harus mengunduh karya yang dikirimkan dan otomatis waktunya bisa semakin lama,” katanya.
Dia menyatakan ada mekanisme baru yang diterapkan pada lomba tahun ini, panitia tidak memberikan pembatasan pada asal peserta.
“Kalau dulu maksimal Jatim yang dibuktikan dengan KTP, tetapi saat ini pesertanya nasional supaya banyak yang ikut,” ucapnya.
KPU Kota Surabaya menetapkan atas akhir pengumpulan karya tanggal 20 Mei 2024 melalui email [email protected] dan pengumuman pemenang tanggal 23 Mei 2024.
Baca juga: Tiga petahana masuk 10 besar calon anggota KPU Surabaya
Baca juga: Elektabilitas Eri Cahyadi masih tertinggi untuk Pilkada Surabaya
Baca juga: Pakar: Risma populer di Jatim, tetapi elektabilitas Khofifah tinggi
Pewarta: Willi Irawan/Ananto Pradana
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024