“Kami sangat ingin lebih banyak pertukaran antara Indonesia dan Austria, karena kami juga punya beasiswa seni dan budaya Indonesia. Jadi dari mancanegara, kami kirim ke beberapa sanggar di Indonesia, mereka belajar tiga bulan untuk belajar seni dan budaya di sini,” kata Widya dalam konferensi pers terkait konser di Jakarta Concert Hall, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu.
Salah satu lagu daerah yang digubah dengan aransemen musik klasik, kali itu ditampilkan adalah “Kampuang Nan Jauh di Mato”.
Baca juga: Konser musik klasik digelar untuk rayakan 70 tahun hubungan RI-Austria
Baca juga: Pertunjukan musik klasik virtual ini untuk perangi KDRT
Lagu daerah Sumatera Barat yang mengisahkan kerinduan pemuda suku Minangkabau di perantauan terhadap kampung halamannya itu dibawakan secara apik oleh pemain violin muda berbakat asal Austria, Julian Walder.
Walder mengaku menghargai warisan musik dan budaya Indonesia, sehingga dia membawakan Kampuang Nan Jauh di Mato pada waktu konferensi pers terkait konser Symphonie der Freundschaft, merayakan 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia-Austria.
Widya menyampaikan bahwa konser “Symphonie der Freundschaft” sejalan dengan upaya Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Austria melalui jalur diplomasi budaya.
Dengan peraih banyak penghargaan terhadap karya musik klasik, Julian Walder, menunjukkan minatnya terhadap gubahan lagu daerah dengan aransemen musik klasik, maka diharapkan musik Indonesia berbasis orkestra tersebut meningkat eksistensinya di mata dunia.
Baca juga: Pianis Jonathan Kuo gelar Tour Resital Piano di tiga negara
Baca juga: Orkestra G20: Warisan Indonesia untuk sejarah musik klasik dunia
Baca juga: “Konser Akbar Monas” kembali undang warga Jakarta nikmati musik klasik
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024