Istirahat yang cukup kurangi risiko terserang lupus

Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis penyakit dalam-konsultan reumatologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr RM Suryo Anggoro KW, SpPD-KR, menganjurkan individu yang berisiko terserang lupus secara genetik, meluangkan waktunya untuk istirahat.

“Faktor yang berkaitan dengan perubahan dari yang tadinya tidak ada sakit menjadi sakit pada anggota keluarga lupus ini, salah satunya adalah istirahat yang cukup,” kata Suryo dalam seminar RSCM terkait Lupus yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Dokter pun menganjurkan istirahat yang cukup, karena sebuah penelitian ilmiah menunjukkan keterkaitan yang kuat antara tidur kurang dari tujuh jam dengan risiko tinggi terserang lupus di kemudian hari pada individu yang berisiko secara genetik.

Baca juga: Remisi pada Lupus belum tentu sama dengan berhenti berobat

Selain waktu istirahat yang kurang, kebiasaan merokok juga menjadikan risiko terserang lupus lebih tinggi pada individu yang berisiko secara genetik. Sehingga dokter pun menganjurkan kebiasaan merokok segera dihentikan.

Mengutip dari web Kementerian Kesehatan, terdapat tiga langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terjadinya lupus, terutama pada individu yang memiliki riwayat keluarga dengan lupus, yakni:

Baca juga: Ketahui tentang fakta dan makna Hari Lupus Sedunia 2024

1. Pemeriksaan Teratur: Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan memantau kondisi tubuh secara berkala dapat membantu mendeteksi dini tanda-tanda lupus.

 

2. Pola Hidup Sehat: Menerapkan pola hidup sehat seperti mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, mengelola stres, dan menjaga kebersihan diri dapat membantu mempertahankan kesehatan tubuh dan mengurangi risiko terjadinya lupus.

 

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *