Dalam AVC Beach Volleyball Continental Cup tersebut, Indonesia mengandalkan Bintang Akbar/Sofyan Rachman Efendi (Indonesia 1) dan Danangsyah Prabadi/Yosi Fernanda (Indonesia 2). Indonesia menang 2-1 atas Selandia Baru yang menampilkan Thomas Reid/John McManaway (Selandia Baru 1) dan Bradley Fuller/Ben O’Dea (Selandia Baru 2).
“Anak-anak bertarung habis-habiskan. Sofyan sempat kram set ketiga,” kata Manajer Tim Indonesia, Wiji Hastuti dikutip dari keterangan resmi PBVSI, Sabtu.
Menurut Tute, panggilan akrabnya, Selandia Baru 1 sudah kebahisan tenaga ketika berhadapan dengan Indonesia 1 di partai pertama sehingga memudahkan tim Merah Putih.
“Kalau mereka memasang Selandia Baru 1 lagi untuk golden match, secara psikis sudah kalah dengan Indonesia 1 karena kalah 0-2 dan menguras tenaga. Oleh karena itu, Selandia Baru 2 yang tampil di golden match (pertandingan ketiga), karena merasa tenaganya lebih banyak dan menang 2-0 atas Indonesia 2. Namun, pada akhirnya kita yang menang,” ujar Tute.
Baca juga: Tim voli pantai Indonesia berpeluang segel tiket Olimpiade Paris 2024
Saat pertandingan tersebut, Sofyan sempat dirawat karena kram. Tute menyebut Bintang bermain sangat saat menghadapi Selandia Baru. “Bintang bisa mengangkat Sofyan yang sudah kram di set ketiga. Indonesia 1 banyak diacungi jempol negara lain karena pemainnya muda-muda,” katanya.
Berikutnya, Indonesia tampil di semifinal AVC Beach Volleyball Continental Cup menghadapi Mark Nocolaidis/Izac Carracher (Australia 1) dan Paul Burnett/Jack Pearse (Indonesia 2).
Juara dari AVC Beach Volleyball Continental Cup akan mendapat tiket ke Olimpiade. Runner up dari putaran final AVC Beach Volleyball Continental Cup masih punya kesempatan lolos ke Olimpaide. Namun, finalis harus menghadapi pertandingan melawan runner up dari tiga continental lainnya, Eropa, Amerika, dan Afrika.
Baca juga: Voli pantai Indonesia cetak sejarah di Volleyball World Beach Pro Tour
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024