Salah satu alasan sistem tersebut diujicobakan di negara tersebut ialah karena pencurian ponsel kerap terjadi di negara-negara Amerika Latin dan tak terkecuali di Brazil.
Dalam laporan dari Xataka Android, Pemerintah Brazil mencatat di 2022 saja hampir satu juta ponsel cerdas telah dicuri dari pemiliknya di negara tersebut.
Baca juga: Google perkenalkan NotebookLM berbasis AI dengan peningkatan fitur
Maka dari itu, pengujian sistem anti pencurian tersebut dilakukan di Brazil. Adapun sistem ini mengutamakan perlindungan data dan memanfaatkan berbagai sensor ponsel cerdas untuk mencegah akses tidak sah.
Apabila sistem ini berhasil, potensi pelanggaran data pengguna layanan Google dapat diminimalisasi.
Menggunakan sistem yang berlapis harapannya penjahat menjadi lebih sulit untuk mengakses informasi pribadi, rekening keuangan, dan kontak penting yang tersimpan di perangkat yang dicurinya.
Baca juga: Aplikasi Google Gemini untuk Android tersedia di Inggris dan Uni Eropa
Adapun sistem ini menawarkan tiga fitur utama. Pertama fitur Deteksi Gerakan.
Dengan memanfaatkan sensor internal dari sebuah ponsel, maka ponsel dapat mendeteksi gerakan tiba-tiba yang mengindikasikan potensi pencurian.
Tindakan ini memicu kunci layar otomatis, yang memerlukan sandi atau PIN untuk akses lebih lanjut.
Baca juga: Google mungkinkan pengguna minta rekannya bayar langganan aplikasi
Fitur kedua Pengenalan Aktivitas Mencurigakan. Saat fitur ini diaktifkan sistem akan tetap waspada meskipun ponsel tidak bergerak.
Jika mendeteksi aktivitas yang tidak biasa, seperti mematikan konektivitas internet yang berkepanjangan atau mencabut kartu SIM, maka secara otomatis ponsel akan mengunci dan akhirnya dapat menghalangi akses yang tidak sah.
Terakhir, ada fitur Penguncian Jarak Jauh melalui Nomor Telepon. Dalam pendekatan baru, Google memperkenalkan fungsi kunci jarak jauh.
Baca juga: Opsi bahasa Indonesia telah tersedia di aplikasi Gemini
Pengguna dapat mengunci ponselnya yang hilang atau dicuri dengan memasukkan nomor teleponnya di situs web Google yang ditunjuk dan memverifikasi identitasnya.
Sistem anti pencurian yang dikembangkan Google lewat sistem operasi Androidnya itu dijadwalkan mulai rilis pada Juli 2024 di Brazil.
Untuk tahap awal, sistem ini dapat dipasang pada perangkat yang menjalankan Android 10 atau lebih baru.
Peluncuran awal ini memungkinkan Google mengumpulkan wawasan berharga dan menyempurnakan sistem sebelum memperluasnya ke negara lain baik Amerika Latin dan sekitarnya. Demikian dilaporkan Gizchina, Minggu (16/6).
Baca juga: Google sediakan beasiswa bagi 10.000 lebih talenta digital Indonesia
Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024