Sampai di titik ini, banyak hal yang sudah terjadi mulai dari rekor yang dipecahkan oleh klub, pergantian pemain, dan salah satunya pergantian para pelatih.
Musim ini adalah rekor bagi liga di mana banyak tim yang melakukan pergantian pelatih di pertengahan musim.
Setelah liga resmi bergulir pada Januari 2024, tak butuh waktu lama bagi Borneo Hornbills melakukan pergantian pelatih. Tondi Raja Syailendra yang sudah memimpin tim ini selama dua musim terpaksa mundur dari jabatannya setelah kalah dalam tiga pertandingan pertamanya di 2024.
Borneo kalah 72-90 atas Satria Muda Pertamina Jakarta. Kemudian performa mereka tidak kunjung membaik dalam dua laga kandang. Borneo kalah 74-79 atas Tangerang Hawks Basketball lewat overtime atau babak tambahan waktu. Kemudian performa mereka semakin menurun yang puncaknya ketika dihabisi Bali United Basketball 64-79 di kandang sendiri.
Baca juga: Borneo Hornbills rombak roster pemain dan lepas Najeal Jewone Young
Tondi akhirnya mundur dan sempat terjadi drama di Borneo tentang jabatan pelatih, sampai Ismael Tan datang. Di masa transisi ini, Borneo sempat kalah empat laga, atau tidak pernah menang dalam tujuh pertandingan sejak musim kompetisi dibuka.
Menyusul pemecatan Tondi Raja Syailendra, ada pula Diky Freedo yang merupakan kepala pelatih muda dari Pacific Caesar Surabaya dan menangani tim tersebut sejak awal musim. Setelah hanya meraih satu kemenangan dalam enam pertandingan (1-5), manajemen Pacific Caesar Surabaya merespon dengan melakukan pergantian kepala pelatih.
Mereka menggeser Diky Freedo untuk kembali ke posisi asisten pelatih. Sementara, pucuk pimpinan diserahkan kepada John Todd Purves, pelatih yang sempat menangani Indonesia Warriors (Satria Muda) di ASEAN Basketball League.
Namun pergantian pelatih yang dilakukan Pacific belum bisa dikatakan sukses. Karena sejak mengambil alih Pacific di awal Februari lalu hingga pekan ke-12 ini, John Todd Purves sama sekali belum pernah membawa timnya menang. Pacific kini semakin terbenam di dasar klasemen sementara IBL 2024 dengan rekor 1-14.
Baca juga: Pacific jadi tim dengan kekalahan terbanyak di IBL
Selanjutnya: Beranjak ke bulan Maret
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024