Mantan Presiden Inter Milan tersebut menginginkan pelatih fisik asal Jepang untuk membantu pelatih fisik asal Indonesia supaya dapat belajar teknologi kebugaran untuk pemain yang terbaru.
“Saya justru meminta pelatih Mochi kalau bisa pelatih fisik bisa kita coba datangkan supaya membantu pelatih fisik di Indonesia supaya belajar dengan teknologi kebugaran yang terbaru,” kata Erick Thohir kepada pewarta di Gianyar, Bali, Minggu.
Baca juga: Erick Thohir bakal bangun sepak bola putri dari bawah
Erick menguraikan bahwa permintaan tersebut didasarkan dari pengalaman tim nasional putra Indonesia U-23 pada Piala Asia U-23 lalu yang sedikit terlambat melakukan pemulihan saat menghadapi Uzbekistan pada babak semifinal.
“Kalau kita belajar dari gelaran kemarin di AFC Cup U-23 setelah lawan Korea Selatan, pemain-pemain kita bayangkan yang putra udah bagus, itu pun pemulihannya ketika lawan Uzbekistan belum maksimal, makanya permainannya agak tertekan,” ujar Erick.
”Ketika lawan Irak, baru pemulihan, bisa main lagi. Itulah realitas bahwa penanganan fisik daripada tim nasional kita harus terus diperbaiki, nggak bisa seperti ini,” tambah Erick.
Baca juga: Mochi nilai tim putri Indonesia masih berbeda tingkat dengan tim lain
Indonesia bisa berbicara banyak. Indonesia, kata Erick, memang memulai menata sepak bola putri dari posisi minus. Mulai dari akses, fasilitas, hingga pemain serta kompetisi, sepak bola putri butuh peningkatan masif.
“Karena itu kami mendatangkan pelatih Mochi sekaligus bekerja sama dengan federasi sepak bola Jepang (JFA) untuk menata secara total. Ini adalah misi jangka panjang yang meski kondisi awal kita minus tapi kita harus memulainya dengan bekal keseriusan, konsistensi, dan semangat. Saya yakin ini adalah awal dari kebangkitan sepak bola putri kita,” kata Erick.
Baca juga: Timnas putri Indonesia U-17 belum mampu petik kemenangan
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024