Ekonom: Transformasi BUMN jadi pilar fundamental perekonomian nasional

Untuk memastikan konsumsi domestik tidak sendirian membantu belanja pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi, investasi, baik swasta maupun BUMN harus ditingkatkan bukan saja levelnya, namun juga produktivitas atau efektivitasnya dalam mendongkrak pertum

Jakarta (ANTARA) – Ekonom Senior Fauzi Ichsan mengatakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peran vital dalam menopang perekonomian nasional.

Menurut Fauzi, di tengah keterbatasan moneter dan amunisi fiskal, peran investasi BUMN serta swasta begitu menjadi pilar utama di samping konsumsi domestik.

“Untuk memastikan konsumsi domestik tidak sendirian membantu belanja pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi, investasi, baik swasta maupun BUMN harus ditingkatkan bukan saja levelnya, namun juga produktivitas atau efektivitasnya dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi,” ujar Fauzi melalui keterangan di Jakarta, Kamis.

Sebagai salah satu pilar utama, investasi BUMN mesti produktif dan efektif. Fauzi menilai BUMN telah mendorong peningkatan organisasi yang lebih produktif dan efektif lewat sejumlah transformasi yang dilakukan dalam lima tahun terakhir.

Sebagai contoh, bagaimana BUMN melakukan transformasi besar-besaran di bawah Kepemimpinan Kementerian BUMN. Transformasi dilakukan secara masih dalam menyelesaikan sejumlah persoalan pelik.

“Momentum transformasi ekonomi, khususnya di sektor BUMN, terpicu lagi dengan adanya krisis pandemi COVID di 2020. Intinya, dalam 4 tahun terakhir, transformasi dan restrukturisasi di sektor BUMN telah berhasil,” kata Fauzi.

Ia merinci sejumlah keberhasilan transformasi BUMN, di antaranya menyelesaikan masalah struktural yang lama membelit BUMN. Masalah itu yang kemudian menghambat produktivitas dan efektivitas BUMN, seperti masalah di BUMN karya, asuransi, hingga kereta cepat.

“(BUMN) menyelesaikan masalah legacy dan struktural pelik seperti permasalahan Jiwasraya, Jasindo, Garuda, beberapa perusahaan Karya, kereta cepat, dan lain sebagainya. Langkah-langkah yang terbukti berhasil membatasi beban APBN,” ucapnya.

Tak hanya itu, BUMN juga melakukan transformasi tata kelola perusahaan. Fauzi mengapresiasi transformasi tegas yang dilakukan Menteri BUMN Erick Tohir dengan menutup BUMN yang mengalami kegagalan sistemik akibat alpa menerapkan tata kelola perusahaan yang baik di masa lalu.

Menurut Fauzi, keberhasilan transformasi BUMN telah diakui dunia internasional. Keberhasilan ini bukan hanya diakui secara nasional, tetapi juga mendapatkan apresiasi dari lembaga-lembaga keuangan internasional terkemuka seperti Asian Development Bank (ADB), Bank Dunia, International Monetary Fund (IMF), dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Melalui transformasi dan restrukturisasi, kata Fauzi, kinerja sektor BUMN pun membaik. Ini terbukti dengan peningkatan laba dan , pembayaran pajak dan dividen ke kas Negara.

“Selain itu, pertumbuhan sektor BUMN membantu menyerap tenaga kerja, yang sempat terpuruk karena pandemi COVID-19,” ujarnya.

Fauzi pun merinci vitalnya kontribusi BUMN ke kas negara. Menurutnya, pembayaran pajak dan dividen BUMN ke kas Negara telah memperkuat fundamental perekonomian nasional.

“Sebagai contoh, sektor BUMN telah berkontribusi 20 persen dari total penerimaan negara di 2022, yang berasal dari pajak, PNBP, dan dividen. Keberhasilan ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan investor, tetapi juga memperkuat fundamental ekonomi Indonesia,” ujar Fauzi.

Fauzi menilai, reformasi dan transformasi sektor BUMN telah menjadi bagian dari solusi terpenting perekonomian nasional yang sempat dihantam badai pandemi.

Melalui transformasi sektor BUMN, budaya profesionalisme akan terus menguat di kalangan pelaku ekonomi, sebagai modal untuk menuju ke Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Wamen BUMN minta Bulog bertransformasi-berdaya saing bisnis komersial

Baca juga: Kementerian BUMN sebut lakukan transformasi SDM guna pacu kualitas

Baca juga: Erick optimistis 99 persen agenda transformasi BUMN akan tuntas


 

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *