Jakarta (ANTARA) – Justinus Lhaksana atau yang akrab dipanggil Coach Justin baru saja mengumumkan pernyataan yang cukup mengejutkan, bahwa dirinya mundur atau berhenti dari pembahasan seputar pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Coach Justin yang dikenal sebagai pengamat sepak bola yang kritis dan ekspresif ini mengumumkan berhenti membicarakan Shin Tae-yong di akun media sosial X miliknya pada Jumat siang (27/12).
Ia juga turut menyebutkan alasan mundurnya dari pembahasan itu dikarenakan dirinya mendapatkan ancaman yang dinilai membahayakan keluarga dan orang-orang terdekatnya.
Ancaman tersebut berupa doxing atau penyebaran data serta informasi pribadi terkait dirinya dan orang-orang sekitarnya.
Baca juga: Shin Tae-yong: ini bukan kegagalan
Hal ini datang dari akun anonim bernama @volt_anonym yang juga menjadi pelaku penyebaran data pribadi pengamat sepak bola tanah air lainnya, Bung Tommy Welly atau Bung Towel.
“Dengan video ini, gue mau sampaikan bahwa gue dapat teguran dari akun yang mempublikasikan datanya Towel -sapaan akrab Tommy Welly. Jadi akun ini enggak main-main. Maka dari itu, gue memutuskan untuk berhenti membahas Shin Tae-yong,” tutur Coach Justin, dikutip dari akun X-nya, @CoachJustinL.
“Di sini nampaknya susah untuk beda pendapat. Jadi daripada ribet semua, gue tidak akan bahas Shin Tae-yong di akun mana pun. Timnas Indonesia tetap gua bahas, preview, review dan liga lain. Hanya saja gua enggak bahas Shin Tae-yong,” lanjutnya.
Baca juga: Ketum PSSI akan lakukan evaluasi usai timnas gagal ke semifinal
Selain itu, ia juga merasa ancaman ini dapat berdampak pada keamanan dan kenyamanan keluarga yang menjadi tanggung jawabnya.
“Karena gue bertanggung jawab atas keamanan dan kenyamanan dari keluarga gue, dan ini pertarungan yang enggak bisa gua menang. Maka dari itu, gw pilih berhenti dan mundur,” tegas pria yang juga sering disapa kochi tersebut.
Ancaman ini didasari atas kritik Coach Justin terkait performa buruk yang dihadapi Indonesia dalam ASEAN Cup 2024.
Ia menilai Shin Tae Yong tidak mampu memberikan permainan terbaik lewat taktik yang dimiliki. Selain itu, Justin juga menyoroti pemilihan materi pemain dan line up yang diturunkan setiap laga pada ajang tersebut bukanlah pemain yang layak membela Timnas saat ini secara kualitas.
Sontak kritik-kritik itulah yang diduga menjadi alasan tindakan ancaman atau doxing tersebut.
Kritik dan penilaian atas performa itu seharusnya wajar adanya sebagai kontrol dan kebebasan beropini individu atas suatu hal yang terjadi, apalagi jika datangnya dari seorang pengamat. Selagi hal tersebut diungkapkan secara profesional, seharusnya hal seperti ini tidak terjadi.
Kejadian ini pun memberikan pertanyaan besar terkait keamanan cyber dan pentingnya untuk saling menghargai perbedaan pendapat antar individu.
Baca juga: Dikalahkan Filipina, Shin Tae-yong buat laju terburuk selama ASEAN Cup
Baca juga: Shin Tae-yong sayangkan kartu merah Ferarri saat dikalahkan Filipina
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024