“Lewat ‘Blue Program’, AMMAN berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian pantai dan laut, mendorong interaksi sosial dan pertukaran budaya, serta memperluas wawasan dan pemahaman tentang keberagaman,” kata Priyo Pramono, Vice President Social Impact AMMAN dalam keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Selasa.
Dia mengatakan AMMAN meluncurkan program ini pada tahun 2023. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat lokal dalam olahraga air, khususnya selancar ombak.
Program ini juga sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat melalui pelatihan dalam pengelolaan usaha pariwisata dan pengembangan produk lokal, serta pentingnya menjaga kelestarian pantai dan laut.
Dia mengatakan bahwa “Blue Program” terdiri dari empat pilar utama yang saling terkait. Pilar pertama yaitu edukasi dan pengembangan kapasitas, seperti pelatihan dasar tentang kesadaran laut dan keselamatan air, pelatihan dan sertifikasi instruktur dan pelatih selancar air, dan pelatihan manajemen organisasi, keuangan, dan pengembangan bisnis untuk klub selancar air lokal.
Pilar kedua meliputi pengembangan organisasi seperti pemberian dukungan dan pelatihan bagi klub selancar air lokal, bantuan dalam penyusunan rencana strategis dan pengembangan usaha, serta fasilitas akses ke jaringan dan peluang.
Pilar ketiga, penyediaan perlengkapan dengan melakukan pengadaan papan selancar untuk pelatihan dan pemula, serta penyediaan papan penyelamatan untuk keadaan darurat di air.
Pilar keempat terkait pembukaan akses sebagai pemetaan dan pengembangan akses transportasi ke pantai, dan penyediaan bus antar-jemput untuk peselancar.
Dalam menjalankan “Blue Program”, jelas dia, AMMAN berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI), Waves for Water, Asian Surf Co, Balawista Badung, Rip Curl School of Surf Bali, dan komunitas lokal, hingga peselancar profesional Rizal Tandjung sebagai salah satu fasilitator dalam program ini.
Kecintaan Rizal Tandjung terhadap air dan ombak mengantarkannya menjelajahi berbagai pantai di Indonesia dan mancanegara, yang kemudian membuka matanya terhadap potensi luar biasa laut Sumbawa Barat.
“Ombak di Sumbawa Barat termasuk yang terbaik di dunia. ‘Supersucks’ adalah nama gelombang yang menjadi daya tarik utama para peselancar,” ujar Rizal Tandjung.
“Saya yakin ‘ombak adalah emas’ bagi Sumbawa Barat, dan kita semua perlu ikut mengantarkan daerah ini menuju masa depan yang gemilang,” lanjutnya.
Setelah lebih dari 40 tahun berselancar, Rizal merasa perlu untuk berbagi dampak positif dan pengalaman hidupnya dengan turut membangun Sumbawa Barat lebih baik dari segi ekonomi, sosial, budaya, dan semakin dikenal secara nasional dan internasional melalui potensi wisata airnya.
Rizal menambahkan selain pariwisata di Sumbawa Barat yang masih alami, dari segi sosial dan budaya, masyarakat sangat terbuka dan memiliki keinginan yang tinggi untuk mengembangkan potensi wisatanya.
“Masyarakat juga sangat menerima wisatawan lokal dan asing untuk berlibur, dan merasakan dampak positifnya secara ekonomi maupun kebanggaan akan keindahan alam di daerahnya,” ucap Rizal.
Lewat “Blue Program”, lanjut Priyo Pramono, Vice President Social Impact AMMAN, komunitas peselancar lokal mengalami perkembangan pesat dengan munculnya peselancar-peselancar muda bertalenta.
Seperti peselancar bernama Rizky Karunia yang kini menjadi atlet muda berbakat asal Sekongkang yang baru saja menempati posisi runner up dalam Lantis International Surfing Championship di Lombok.
Program ini juga membuka peluang ekonomi baru melalui pelatihan pengelolaan usaha pariwisata dan pengembangan produk lokal. Setelah mengikuti program sertifikasi pelatih selancar air profesional, para pelatih selancar air di Sumbawa Barat mencatatkan peningkatan pendapatan hingga lebih dari 30 persen.
“‘Blue Program’ merupakan contoh sinergi antara perusahaan, komunitas, dan organisasi nirlaba untuk mengembangkan potensi wisata bahari di Sumbawa Barat,” ucap dia.
Menurut dia, program ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga melestarikan keindahan alam pantai dan laut untuk generasi mendatang.
“Kedepannya, kami harap dapat melakukan lebih banyak sosialisasi dan kerja sama berkaitan dengan ‘Blue Program’ untuk kemajuan Sumbawa Barat,” katanya.
Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024