Sebelum bersama Madrid, Bellingham adalah gelandang yang besar bersama Die Borussen selama tiga musim dengan catatan 24 gol dan 25 asis dari 132 laga di semua kompetisi.
Gelandang asal Inggris itu lalu diperebutkan klub-klub top Eropa pada bursa transfer musim panas tahun lalu sebelum kemudian ia menjatuhkan hatinya kepada El Real yang menebusnya dengan banderol fantastis 103 juta Euro.
Pada Rabu malam waktu setempat atau Kamis dini hari WIB, ia turut mengantarkan Madrid ke final UCL setelah dua gol Joselu Mato pada menit ke-88 dan 90+1 membalikkan kedudukan dari Bayern Muenchen dengan skor 2-1 atau agregat 4-3 pada leg kedua semifinal di Santiago Bernabeu.
“Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Jika seseorang meramalkan hal ini menjelang musim ini, saya mungkin tidak akan mempercayainya,” kata Bellingham dilansir dari laman resmi Bayern, Kamis.
“Saya masih cukup terkejut dan emosional. Saya harus memberinya tidur malam untuk mencerna semua ini,” lanjutnya.
“Saya tidak percaya saya akan bermain melawan Dortmund di Inggris sekarang,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, ia menambahkan bahwa sekali lagi kedalaman skuad Los Blancos menjadi pembeda laga.
Joselu yang menjadi aktor kemenangan adalah striker yang baru masuk pada menit ke-81 menggantikan Federico Valverde.
“Bangku cadangan kami jelas merupakan salah satu kualitas hebat kami. Jika kami tertinggal, kami selalu bisa menambahkan sesuatu yang lebih baik. Itu penting,” kata gelandang 20 tahun itu.
Final UCL musim ini adalah final ke-18 kalinya sepanjang sejarah klub bagi Madrid yang kini sedang mengincar “A Por La 15” atau gelar ke-15-nya di turnamen antar klub Eropa paling prestisius tersebut.
Baca juga: Carlo Ancelotti: ini adalah tim terbaik yang pernah saya latih
Baca juga: Hasil semifinal: Borussia Dortmund hadapi Real Madrid di final
Baca juga: Vini nilai kemenangan atas Muenchen berkat kepercayaan diri tim
Baca juga: Joselu: Mimpi saya tidak seindah yang terjadi hari ini
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2024