Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan dengan melihat pertunjukan wayang, para penonton bisa memahami pesan Presiden pertama RI Soekarno dan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tentang kesabaran revolusioner
“Dari wayang kita bisa belajar tentang keyakinan yang diajarkan oleh Bung Karno, Ibu Mega, dan para pendiri bangsa yang lain bahwa kebenaran itulah jalan PDI Perjuangan. Kami bukan menempuh jalan yang lain, jalan kebenaran itu yang kami lakukan,” ujar Hasto dalam sambutannya pada acara tersebut.
Selain itu, kata dia, wayang juga menyajikan suatu kisah kehidupan inspiratif berkaitan dengan yang terjadi dalam kehidupan manusia.
Adapun pertunjukan wayang kali ini mengisahkan tentang Pandu Swargo yang memiliki suatu persoalan karena ketidakadilan para Dewata yang lebih berpihak kepada istrinya.
Dalam cerita itu, lanjut Hasto, lakon Pandu Swargo menceritakan sifat egois yang hanya membuat orang menjadi lupa terhadap asal-usulnya dan bagaimana cara mendapatkannya serta lupa kepada saudaranya yang rela mengorbankan jiwa dan raga demi orang tuanya supaya mendapatkan tempat yang enak (surga).
“Cerita ini juga mengajarkan kepada kita bagaimana kita harus hormat pada orang tua, kita harus hormat kepada orang yang mendidik kita, yang membesarkan kita,” ucap dia.
Wayangan dipimpin oleh Dalang Ki Warseno Slank dan Ki Amar Pradopo.
Selain Hasto, acara turut dihadiri Ketua Bappilu PDI Perjuangan Bambang Wuryanto, Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Utut Adianto, hingga anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, yakni Rahmad Handoyo dan Deddy Sitorus.
Tak hanya pengurus partai, ratusan masyarakat sekitar Sekolah Partai Lenteng Agung turut hadir dalam gelaran wayang tersebut. Mereka sangat antusias untuk menyaksikan gelaran wayang tersebut.
Sementara itu, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri turut menyaksikan wayangan melalui daring.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024