Ketua Umum Pengurus Pusat Perdokhi Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, SpKFR, MARS, AIFO–K dalam acara diskusi daring yang diikuti di Jakarta, Jumat, mengemukakan bahwa jamaah haji bisa mengalami masalah kesehatan kaki apabila tidak memakai alas kaki dalam waktu lama pada saat cuaca panas.
“Inilah yang sering membahayakan, adanya selulitis pada jamaah kita,” katanya merujuk pada infeksi bakteri pada kulit.
Dia juga menyampaikan bahwa di antara anggota jamaah haji kadang ada yang kurang memperhatikan kondisi kaki saat menunaikan ibadah di Arab Saudi, yang cuacanya sedang panas.
“Di sana itu panas sekali. Kadang-kadang kalau kita tempelkan telapak kaki di halaman hotel saja, itu sudah panas. Kalau orang tua, kepekaannya kurang, dia akan jalan terus, luka saja tidak merasakannya,” kata Syarief.
Akibatnya, ia melanjutkan, anggota jamaah yang suka bertelanjang kaki baru datang ke klinik setelah telapak kakinya berdarah atau terinfeksi.
Baca juga: Penderita diabetes disarankan perhatikan kondisi kaki selama berhaji
Baca juga: Hal-hal yang mesti disiapkan penderita diabetes sebelum berangkat haji
Syarief menyarankan jamaah haji selama berada di Tanah Suci mengenakan alas kaki dengan ukuran yang sesuai dan nyaman digunakan untuk berkegiatan.
“Paling tidak yang mudah untuk dibuka-tutup, karena kena air mereka harus berwudhu dan aman. Jangan gunakan sandal jepit agar tidak lecet. Pakailah selop, atau katakanlah sepatu sandal yang tepat,” katanya.
Jamaah Indonesia yang diberangkatkan ke Tanah Suci pada pelaksanaan ibadah haji tahun 2024 meliputi sekitar 241 ribu orang dan sebagian di antaranya sudah berusia lanjut.
Baca juga: Calon haji dengan diabetes mesti atur makan agar gula darah stabil
Baca juga: Kemenkes pastikan langsung keamanan pangan dan pondokan jamaah haji
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024