“Setiap orang bisa bikin film, bukan teknis yang bikin bagus tapi apa konten yang ingin disampaikan. Dengan tiga atau empat orang dalam komunitas bisa buat film, tapi film harus dimulai dari sebuah gagasan,” kata Deddy dalam kesempatan di Taman Syarifah Aminah Siak, Kamis.
Pada era industri kebudayaan saat ini pasarnya sangat besar dan Indonesia masih memiliki banyak komunitas, suku bangsa, dan budaya yang belum tereksplorasi. Jadi perlu diupayakan bagaimana manfaatkan peluang era digital saat ini.
Baca juga: Deddy Mizwar: Dakwah bisa lewat tontonan
Baca juga: Aktor Deddy Mizwar raih gelar doktor
Sudah diakui lanjut dia bahwa penetrasi film sangat kuat mempengaruhi manusia.
Menurut dia, Siak sebagai rumpun Melayu, mempunyai peluang untuk mengenalkan kekayaan budayanya kepada dunia.
“Jadi yang bisa membuat film tentang Melayu ya orang Melayu. Berbagai tema akan hadir dan bisa terus berlanjut,” ujarnya.
Deddy Mizwar juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah juga berkewajiban untuk mendukung sarana dan prasarana film seperti yang diatur dalam Undang-Undang Perfilman tahun 2009. “Tapi jika pelaku filmnya tidak ada, susah juga,” imbuhnya.
Maka dari itu perlu merangsang pemikiran untuk menimbulkan gagasan dan ide untuk dituangkan dalam film.
Deddy meminta untuk tidak memikirkan hal teknis terlebih dahulu karena saat ini membuat film telah mudah, bahkan bisa dengan menggunakan telepon seluler saja.
“Bahkan Film Pendek terbaik Festival Film Indonesia tahun 2012 atau 2013 dibuat oleh anak SMP pakai HP saja,” sebutnya.
Dalam acara itu, Wakil Bupati Siak, Husni Merza mengatakan atas nama Pemerintah Kabupaten Siak siap mendukung perfilman karena akan mendatangkan efek ganda bagi daerah seperti wisata dan investasi.
“Seperti di Bangka Belitung sekarang setelah adanya Laskar Pelangi pariwisatanya berkali-kali lipat meningkat. Sudah banyak hotel-hotel ternama di sana,” ucapnya.
Baca juga: Deddy Mizwar kembali terpilih menjadi Ketua Umum PPFI 2023-2028
Baca juga: Deddy Mizwar akan membuat film “Para Pencari Tuhan”
Baca juga: Deddy Mizwar apresiasi pemerintah prioritaskan vaksinasi insan film
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024