“By the way, aku tuh dulu impiannya mau jadi guru. Dari kecil enggak tahu kenapa pingin jadi guru,” katanya dalam sebuah peluncuran kegiatan pendanaan pendidikan di Jakarta, Kamis.
Maudy yang menyelesaikan studi S2 di Stanford University, Amerika Serikat itu mengaku dirinya sangat mencintai dunia pendidikan.
Bahkan, dirinya mengakui sempat tidak ingin meninggalkan dunia sekolah, meski telah lulus sekolah.
Baca juga: Maudy Ayunda debut sebagai Produser Film KHD
Baca juga: Maudy Ayunda bicara olahraga di waktu sibuk hingga busana sehari-hari
“Setelah aku pikir-pikir, sebenarnya karena enggak mau keluar dari dunia sekolah. Jadi kita kan kalau misalnya sebagai murid gitu ya, ‘Ah nanti SMA, habis itu kuliah, habis itu sudah enggak di dunia sekolah lagi, ya habis itu kita mungkin kerja gitu, tapi gimana caranya tetap di dunia sekolah,” ucapnya.
Karena hal itulah, Maudy yang juga penerima beasiswa LPDP itu mengaku sejak kecil cita-citanya adalah menjadi guru jika ditanya banyak orang.
“Jadi secinta itu sebenarnya, sesuka itu sama dunia belajar dan dunia sekolah,” ungkapnya.
Menurut Maudy, dunia sekolah dan pendidikan merupakan dunia yang memberikan rasa kemanusiaan, otonomi, dan kemandirian yang mampu mengantarkannya hingga titik karirnya pada saat ini.
Hal itu pula, ungkap dia, yang menjadi inspirasinya dalam memproduksi film biografi Ki Hadjar Dewantara (KHD), yang merupakan film debutnya dalam menjadi seorang produser.
“Pendidikan memberikan daya untuk apapun yang ingin kita capai dan ingin kita raih, atau ingin kita kerjakan. Jadi itu mungkin ya, aku benar-benar merasakan itu sendiri impact dari pendidikan,” tuturnya
Baca juga: Film KHD angkat kisah hidup pahlawan pendidikan
Baca juga: Maudy Ayunda dukung penuh pertumbuhan ekonomi kreatif lokal
Baca juga: Cerita Maudy Ayunda tentang gaya hidup sehatnya
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024
