Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi dalam keterangan diterima di Jakarta, Kamis, mengungkapkan bahwa program “Community Forest” dilaksanakan oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), selaku anak perusahaan Pupuk Indonesia. Program itu mampu mengurangi emisi karbon atau dekarbonisasi, sekaligus memberikan pembinaan guna meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.
“Hari ini saya mendampingi Bapak Menteri Pertanian dan Bapak Kasad (Kepala Staf TNI Angkatan Darat) untuk melihat lokasi yang dikelola oleh Kostrad. Pada kesempatan ini, kita melihat kesuksesan panen jagung dan singkong di wilayah pertanian binaan TNI AD dan Kostrad yang bisa menjadi bentuk nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” jelas Rahmad
Pada kesempatan itu juga, dilakukan panen jagung dan singkong di lahan ketahanan pangan (Hanpangan) Kostrad yang dihadiri Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, serta Panglima Kostrad (Pangkostrad) Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa. Panen dilakukan pada lahan jagung seluas 121,98 hektare dan singkong 308,34 hektare untuk singkong. Rombongan juga meninjau proses pemipilan dan pengeringan jagung.
Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak berharap kegiatan panen bersama ini dapat memperkuat sinergi antara TNI dan berbagai pihak dalam upaya meningkatkan produksi pangan nasional serta kesejahteraan masyarakat. Hanpangan Kostrad dikelola oleh 418 personel militer yang terdiri dari staf, pengawas, dan kelompok tani sekitar.
”Saya sengaja mengajak Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman ke lokasi ketahanan pangan di Desa Neglasari untuk bersama-sama melaksanakan panen raya jagung dan singkong. Pak Mentan sangat mengapresiasi program ini serta sepakat untuk menjadikan program ketahanan pangan Kostrad yang dilaksanakan ini sebagai proyek percontohan untuk daerah lain di Indonesia,” kata Maruli.
Amran Sulaiman merasa takjub lantaran program ketahanan pangan yang digagas Kasad berhasil, meskipun lokasinya berada di pelosok dengan dengan keterbatasan akses dan medan yang berat. Keberhasilan program ini terlihat dari hasil produktivitas panen jagung dan singkong yang telah dilaksanakan.
Baca juga: Pupuk Indonesia raih penghargaan IRCA berkat bisnis berintegritas
”Dengan kondisi medan yang berat dan berada di pelosok, tetapi berhasil mendongkrak hasil pertanian dengan memanfaatkan lahan tidur yang awalnya hanya semak belukar. Daerah lain harus mencontoh dan harus bisa apalagi lahannya berada di lokasi yang mudah dijangkau dan didukung dengan akses. Kementerian Pertanian RI pun sangat mendukung dengan apa yang telah dilaksanakan mantan Pangkostrad itu melalui program bantuan peralatan pertanian, benih dan lain sebagainya,” ujar Amran.
Baca juga: Kementan kerahkan 82 ribu penyuluh sosialisasi pupuk bersubsidi
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024