Film bergenre drama romantis ini disutradarai oleh Key Mangunsong dan diproduseri oleh Shanty Harmayn, Aoura Lovenson Chandra, Tanya Yuson, dan Fauzar Nurdin, dengan konsep cerita original dan naskahnya ditulis oleh Ratih Kumala.
Ratih mengungkapkan proyek film ini memiliki tantangan berbeda dibandingkan film sebelumnya karena “Satu Imam Dua Makmum” merupakan cerita original, sementara “Gadis Kretek” adalah film adaptasi dari novel yang ditulis olehnya.
Baca juga: Karya Djenar Maesa Ayu dan Ratih Kumala dipamerkan di London
Baca juga: Dian Sastrowardoyo & Putri Marino bintangi “Gadis Kretek”
“Idenya terinspirasi dari kejadian beberapa orang yang berbeda, yang saya kenal. Konsepnya sederhana; tentang bagaimana cinta bisa menjadikan seseorang belajar ikhlas sekaligus adil sejak dalam pikiran,” kata Ratih dalam keterangan resminya, Rabu.
Lebih lanjut, Ratih menjelaskan, film “Satu Imam Dua Makmum” bercerita seputar karakter perempuan yang kuat, juga menghadirkan unsur drama cinta dan keluarga. Tetapi film ini menonjolkan sisi dan konflik yang cukup unik sekaligus berbeda, menyuguhkan problem yang modern, namun tetap terasa personal.
“Saya pribadi sangat menyukai ceritanya, problem pasangan yang nyaris tak pernah dibicarakan, padahal sebenarnya ada, dan bisa menjadi krusial. Saya berharap film ini bisa menyentuh hati penonton, sebab itu yang saya rasakan waktu saya menulisnya,” ujarnya.
Proses syuting film “Satu Imam Dua Makmum” telah dimulai sejak 20 Mei 2024 lalu dan kini hampir rampung.
Film ini akan menampilkan Fedi Nuril, Amanda Manopo, dan Revalina S. Temat, serta didukung sederet aktor ternama, yaitu Irgi Achmad Fahrezi, Maheera Yusuf, Marini Soerjosoemarno, Sari Nila, Siti Fauziah, Fanny Fadillah, Novita Angie, Tommy Fadjar, Meisya Siregar, Dendy Subangil, Indra Brasco, Mona Ratuliu dan Leony Vitria Hartanti.
Produser Shanty Harmayn mengungkapkan antusiasmenya kembali bekerja sama dengan Ratih, setelah sebelumnya berkolaborasi di serial “Gadis Kretek”. Shanty menjanjikan film “Satu Imam Dua Makmum” akan menyuguhkan sesuatu yang berbeda dari film sebelumnya.
“Di film Satu Imam Dua Makmum ini, kami mengangkat cerita drama romantis kehidupan rumah tangga, sebuah kisah yang dekat dengan hati. Cerita film ini kami harap dapat menyentuh hati semua orang,” ujar Shanty.
Baca juga: “Gadis Kretek” tempati posisi 10 besar series Netflix secara global
Baca juga: Dian Sastrowardoyo jadi antisosial selama 6 bulan demi “Gadis Kretek”
Baca juga: “Gadis Kretek” angkat kisah lokal autentik dibalut romansa klasik
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024