Cerita pengusaha lokal Malang merintis usaha madu

Malang (ANTARA) – Andoni Pridatama memutuskan untuk merintis usaha madu setelah keluar dari bank serta mencoba membangun usaha penjualan gamis, camilan, hingga durian.

Pria asal Malang, Jawa Timur, yang sampai tahun 2019 bekerja di bank itu memulai bisnis madu pada tahun 2020.

“Saya mutusin buat keluar (dari bank), itu membuat saya dikatain orang bodoh, karena sudah punya gaji tetap tapi justru keluar,” kata Andoni di Malang, Senin (3/6).

“Tapi, saya pikir enggak jadi solusi kalau kita belum jadi entrepreneur,” katanya.

Upaya Andoni merintis bisnis madu lokal tidak mulus. Pada masa awal merintis usaha, dia menjadi korban penipuan mitra peternak lebah sehingga merugi Rp30 juta.

Namun, Andoni tidak menyerah. Dia melanjutkan usaha dengan modal yang masih tersisa.

“Saya ingat banget modal lagi dari Rp500.000. Saya beli satu kotak sarang lebah itu seharga Rp50.000, saya hanya dapat 10 kotak,” ujarnya.

Baca juga: Madu asli bisa dikenali dari rasa dan aroma

Varian produk Sarang Maduku. (ANTARA/Farhan Arda Nugraha)

Baca juga: Peternak madu ungkap kesulitan mengekspor madu

Madu semakin populer pada masa pandemi COVID-19, yang berlangsung hingga pertengahan tahun 2023. 

Peningkatan popularitas madu didorong oleh keyakinan bahwa madu dapat meningkatkan ketahanan tubuh dan membantu penyembuhan penderita COVID-19.

Bisnis Sarang Maduku milik Andoni pun berkembang berkat peningkatan popularitas madu pada masa pandemi.

Saat ini omset Sarang Maduku sekitar Rp2 miliar per tahun dan jangkauan pasarnya sudah sampai ke Pulau Sumatera dan Papua.

Setiap bulan, Sarang Maduku dapat menjual sampai 30 juta ton madu yang dihimpun dari 120 mitra peternak lebah di daerah seperti Malang, Kediri, Pati, hingga Sumatera.

Sarang Maduku saat ini menjual 33 varian produk madu yang diolah dari madu lebah ternak, lebah hutan, dan lebah klanceng.

Andoni menggandeng ahli gizi dalam melakukan riset untuk mengembangkan produk madu maupun memberikan rekomendasi kepada konsumen.

“Ahli gizi juga ikut trial and error. Contoh, paket diet, saya juga enggak percaya tiga produk itu bisa ngurusin badan selama 31 hari. Jadi ahli gizi support untuk menangkap animo pasar sehingga tahu kebutuhan yang sedang dibutuhkan pasar,” kata Andoni.

Dia menyampaikan bahwa Sarang Maduku terus berinovasi guna menghadirkan beragam produk madu bagi konsumen.

“Kalau produk ada setiap bulan kita usahakan minimal dua produk baru di Sarang Maduku,” katanya.

Baca juga: Manfaat madu hutan untuk kesehatan

Baca juga: Menuai manisnya madu kelulut di jantung Borneo

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *