“Surplus terbesar datang dari perdagangan dengan Amerika Serikat yakni 64 juta dolar AS, disusul Jepang 26 juta dolar AS dan India 22 juta dolar AS,” ujar Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin di Medan, Sumut, Senin.
Kemudian, untuk defisit, Nurul melanjutkan, dari perdagangan dengan Singapura (-55 juta dolar AS), Australia (-28 juta dolar AS) dan Brazil (-21 juta dolar AS).
Dia memaparkan surplus perdagangan Sumut pada April 2024 didapatkan dari nilai ekspor 697,13 juta dolar AS dan impor 432,85 juta dolar AS.
Dari sisi ekspor, Nurul menyebut nilai pada April 2024 turun 19,05 persen dibandingkan pada Maret 2024 yang senilai 861,14 juta dolar AS.
Untuk sektor, industri masih mendominasi ekspor Sumut pada April 2024 yaitu 91,87 persen, pertanian 8,12 persen lalu pertambangan dan penggalian 0,01 persen.
Sementara, untuk pangsa pasar, Amerika Serikat menjadi negara ekspor utama Sumut pada April 2024 dengan nilai 97,56 juta dolar AS atau 13,99 persen dari keseluruhan.
Berikutnya, China yaitu 95,90 juta dolar AS (13,76 persen) dan India 40,40 juta dolar AS (5,80 persen).
Lalu, untuk nilai ekspor ke negara Asia di luar ASEAN mencapai 31,02 persen atau 216,25 juta dolar AS. Ekspor Sumut ke negara-negara ASEAN itu 113,48 juta dolar AS atau 16,28 persen dari keseluruhan.
Di sisi impor, nilai pada April 2024 ada di angka 432,85 juta dolar AS, turun 5,05 persen dibandingkan Maret 2024 yaitu 455,86 juta dolar AS.
Bahan baku penolong menjadi sektor terbanyak yang diimpor Sumut yaitu 83,52 persen, disusul barang konsumsi 10,52 persen dan 5,96 persen.
Adapun impor Sumut pada April 2024 terbanyak berasa dari perdagangan dengan China yaitu 88,52 juta dolar AS (20,45 persen), Singapura 67,96 juta dolar AS (15,70 persen) dan Amerika Serikat 33,27 juta dolar AS (7,69 persen).
Impor Sumut dari negara-negara Asia di luar ASEAN yaitu 127,21 juta dolar AS (29,39 persen) dan negara ASEAN 125,27 juta dolar AS (28,94 persen).
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024