Dinas Pariwisata Kota Jayapura optimalkan potensi kampung wisata

Untuk itu kami terus memperbaiki dan melengkapi fasilitas di sejumlah kampung diantaranya layanan internet, listrik, jalan dan sarana air bersih

Jayapura (ANTARA) – Dinas Pariwisata Kota Jayapura, Papua terus mengoptimalkan potensi wisata kampung dengan menyediakan sarana dan prasarana penunjang pariwisata.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura Matias Mano di Jayapura, Selasa, mengatakan sebelum menyediakan sarana penunjang pariwisata pihaknya lebih dulu mengkaji potensi yang ada di setiap kampung seperti menganalisis sumber daya alam, budaya dan sejarah serta kekhasan di masing-masing kampung.

Menurut Mano, potensi wisata menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke kampung sehingga untuk pengembangan sektor pariwisata di Kota Jayapura membutuhkan komitmen dan kolaborasi antara pemerintah daerah dengan masyarakat.

“Pengembangan usaha Kampung wisata juga untuk mendukung pelestarian sumber daya alam dan budaya lokal,” ujarnya.

Dia menjelaskan dengan demikian pihaknya akan menyediakan berbagai sarana yang memadai guna mengoptimalkan potensi wisata di setiap kampung sehingga lebih dikenal oleh masyarakat luas.

“Untuk itu kami terus memperbaiki dan melengkapi fasilitas di sejumlah kampung diantaranya layanan internet, listrik, jalan dan sarana air bersih,” katanya.

Dia menambahkan saat ini baru Kampung Holtekamp, Kampung Tobati, Kampung Nafri, Kampung Enggros dan Kampung Kayo Pulau serta Kampung Hamadi telah ditetapkan sebagai desa wisata di Kota Jayapura.

“Kami juga telah membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di setiap Kampung sehingga diharapkan dengan dibentuk kelompok ini pengembangan wisata kampung lebih baik,” ujarnya.

Dia mengatakan potensi pariwisata bukan saja terkait sumber daya alam tetapi juga kekayaan budaya meliputi kerajinan tangan, kesenian, dan peninggalan bersejarah.

“Untuk itu diharapkan pokdarwis di setiap kampung bisa menjadi ujung tombak dalam pengembangan wisata sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Baca juga: Jayapura berkomitmen jadikan Gunung Srobu situs cagar budaya

Baca juga: Prosesi adat bayar mas kawin masih terpelihara di Port Numbay

Baca juga: Indonesia Art Movement tampilkan karya upacara bakar batu GIK1Dekade


 

Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *