Tekno  

Inggris bangun kantor di Amerika Serikat untuk tangkal risiko AI

Jakarta (ANTARA) – Badan AI Safety Institute yang dibentuk pemerintah Inggris untuk menangkal risiko platform kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) membuka kantor keduanya di San Fransisco, Amerika Serikat.

Dilansir dari Tech Crunch, Senin lembaga negara tersebut sengaja membuka kantor baru di San Fransisco karena kota tersebut menjadi basis dari beberapa perusahaan seperti OpenAI, Anthropic, Google, dan Meta yang mengembangkan teknologi AI.

Menariknya, langkah ini ditempuh pemerintah Inggris meskipun pihaknya telah menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Amerika Serikat di bidang keamanan AI.

Baca juga: Inggris alokasikan 2 juta pound untuk bantu guru rangkul AI

Baca juga: Inggris berinvestasi untuk kembangkan AI yang mampu diagnosis penyakit

“Dengan memiliki orang-orang di lapangan di San Francisco, hal itu akan memberi mereka akses terhadap kantor sejumlah perusahaan AI ini,” kata Menteri Sains, Inovasi, dan Teknologi Inggris Michelle Donelan.

Dia menambahkan, dengan memperluas jaringan ke Amerika Serikat, Inggris dapat berkolaborasi langsung secara lebih dekat dengan pemerintah negeri Paman Sam itu.

Selain agar lebih memahami mengenai teknologi yang dikembangkan perusahaan-perusahaan AI, pendirian kantor di San Fransisco memberikan AI Safety Institute gambaran lebih jelas mengenai perusahaan tersebut. Hal itu mengingat Inggris memandang AI menciptakan potensi bagi pertumbuhan ekonomi dan investasi.

Diketahui, AI Safety Institute dibentuk pada bulan November 2023 sebagai badan yang menangani aspek keamanan teknologi AI.

Pada awal bulan ini, lembaga tersebut meluncurkan Inspect sebagai perangkat yang memungkinkan pengujian terhadap keamanan model AI.

Donelan mengatakan peluncuran Inspect masih menjadi tahap awal dari realisasi tujuan pembentukan lembaga tersebut.

Dia menerangkan AI Safety Institute masih bekerja dalam membuat strategi untuk mengevaluasi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan AI.

“Proses evaluasi kami adalah ilmu yang muncul dengan sendirinya. Jadi dengan setiap evaluasi, kami akan mengembangkan proses dan menyempurnakannya lebih banyak lagi,” tutur Donelan.

Baca juga: Microsoft kucurkan 3,2 miliar dolar ke Inggris untuk pengembangan AI

Baca juga: Empat hal tentang KTT Kecerdasan Buatan di Inggris

Baca juga: Pemerintah AS ajak pengembang AI membentuk sistem keamanan siber

 

Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *