Obesitas awal pada anak mengurangi setengah harapan hidup

Jakarta (ANTARA) – Sebuah studi baru-baru ini mengukur bahwa obesitas parah pada tahun-tahun awal dapat menurunkan harapan hidup hingga setengahnya.

Artinya, seorang anak dengan obesitas berat pada usia 4 tahun hanya memiliki harapan hidup 39 tahun jika individu tersebut tidak mengalami penurunan berat badan.

Ditulis laman Medical Daily, Rabu (15/5), peneliti studi tentang obesitas Dr. Urs Wiedemann mengatakan obesitas pada masa kana-kanak harus dianggap sebagai penyakit yang mengancam jiwa dan diagnosis dini harus dapat meningkatkan kualitas hidup dan umur panjang.

“Dampak obesitas pada masa kanak-kanak terhadap harapan hidup sangat besar. Jelas bahwa obesitas pada masa kanak-kanak harus dianggap sebagai penyakit yang mengancam jiwa. Sangat penting bahwa pengobatan tidak ditunda sampai berkembangnya diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi atau penyakit lainnya,” kata Wiedemann.

Baca juga: Ini dampak buruk konsumsi gula berlebihan pada bayi

Untuk memperkirakan dampak obesitas pada masa kanak-kanak terhadap penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan harapan hidup, para peneliti menciptakan model obesitas dini. Data dari 50 penelitian yang ada dengan lebih dari 10 juta partisipan dari berbagai negara di seluruh dunia digunakan untuk model ini.

Studi tersebut memperhitungkan faktor-faktor seperti usia timbulnya obesitas, durasi obesitas, akumulasi risiko yang tidak dapat diubah, dan tingkat keparahan obesitas.

Tingkat keparahan obesitas dihitung berdasarkan skor BMI Z, yang menentukan seberapa besar BMI seseorang menyimpang dari normal berdasarkan usia dan jenis kelamin.

Baca juga: Wamenkes sebut akar masalah obesitas pada anak adalah keluarga

“Model ini menunjukkan bahwa obesitas yang terjadi lebih awal dan lebih parah meningkatkan kemungkinan timbulnya penyakit penyerta terkait. Model obesitas yang terjadi lebih awal juga menunjukkan bahwa skor BMI Z yang lebih tinggi pada usia dini menyebabkan harapan hidup yang lebih rendah,” demikian hasil dari penelitian tersebut.

Model tersebut juga memperkirakan pengaruh penurunan berat badan terhadap harapan hidup dan kesehatan jangka panjang. Para peneliti mencatat bahwa penurunan berat badan yang lebih awal akan menghasilkan tahun kehidupan yang lebih lama dibandingkan penurunan berat badan yang terlambat.

Baca juga: Penjadwalan waktu makan penting demi cegah obesitas pada anak 

“Model obesitas yang terjadi sejak dini menunjukkan bahwa penurunan berat badan mempunyai efek yang mencolok pada harapan hidup dan risiko penyakit penyerta, terutama ketika berat badan turun di awal kehidupan,” kata Dr. Wiedemann.

Meskipun sudah diterima secara luas bahwa obesitas pada masa kanak-kanak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan kondisi terkait seperti diabetes tipe 2 (T2D) dan dapat mengurangi harapan hidup, bukti mengenai besarnya dampaknya masih belum jelas.

Pemahaman yang lebih baik mengenai besaran pastinya mengenai konsekuensi jangka panjang dan faktor-faktor yang mendorongnya dapat membantu menginformasikan kebijakan pencegahan dan pendekatan pengobatan, serta meningkatkan kesehatan dan memperpanjang hidup.

Baca juga: Ubah pola makan jadi langkah pertama tangani obesitas pada anak

Baca juga: 95 persen obesitas pada anak dipengaruhi masalah keseimbangan energi

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *