“Kami sudah siap. Saya dan Fadia, pelatih, tim PBSI, sudah mengupayakan yang terbaik menuju ke Olimpiade Paris,” kata Apri saat ditemui di Pelatnas PP PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Kamis.
Ganda putri peringkat sembilan dunia itu mengatakan fokus mereka kini adalah terkait mematangkan strategi dan pola permainan di lapangan. Mereka sepakat bahwa cedera yang diderita oleh Apri belakangan ini sudah tidak perlu ditanyakan lagi, karena proses penyembuhan terus berjalan beriringan dengan latihan dan kesiapan teknis serta nonteknis.
“Sekarang kami sudah bicara soal pola permainan, improve gerakan saya untuk pertandingan selanjutnya. Kalau soal cedera, sudah cukup, lah, pertanyaannya untuk saya,” kata Apri.
Mengenai turnamen apa saja yang akan mereka ikuti pada tur Asia menjelang Olimpiade mendatang, sejauh ini Apri/Fadia menargetkan untuk berpartisipasi pada Singapore Open dan Indonesia Open 2024.
Kedua turnamen itu pun dianggap krusial bagi penentuan unggulan (seeded) pemain, mengingat Singapore Open dan Indonesia Open masing-masing merupakan turnamen dengan level Super 750 dan Super 1000.
Baca juga: PBSI soroti percepatan regenerasi menyusul penampilan atlet debutan
“Kami sebenarnya tidak terpengaruh dengan itu (penentuan seeded). Kami akan menjalani dan memberikan yang terbaik. Kalau bisa juara, ya juara. Tapi, Olimpiade sendiri sangat berbeda (dari turnamen rutin lainnya),” kata Apri.
Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu mengatakan dirinya tetap memiliki keinginan besar untuk berprestasi di panggung olahraga terbesar di dunia tersebut.
“Keinginan saya masih besar, bagaimana saya masih tetap haus untuk menang di turnamen-turnamen dan juga Olimpiade. Fadia juga termotivasi sekali. Kami sama-sama menjadi penguat satu sama lain,” kata Apri.
Bagi Apri, Olimpiade tahun ini pastinya berbeda dengan saat ia berpasangan dan menang bersama Greysia Polii.
Meski demikian, adaptasi dan kerja sama yang telah ia lakukan serta tunjukkan bersama Fadia terbukti mampu membawanya untuk bersaing sekali lagi bersama para pebulu tangkis top dunia lainnya.
“Olimpiade sekarang dengan Fadia, ada hal baru yang harus saya lakukan. Suasananya berbeda, pola bermainnya berbeda (saat berpasangan dengan Greysia Polii),” ungkap Fadia.
“Saya bawa pengalaman yang pernah saya alami aja, bukan hasil. Saya hanya bawa hal-hal baik dari Olimpiade lalu dan nanti. Keinginan saya masih besar,” ujarnya.
Baca juga: PBSI umumkan Kevin Sanjaya mundur dari pelatnas
Baca juga: PBSI umumkan Ribka Sugiarto mundur dari pelatnas
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024