Jakarta (ANTARA) – Membersihkan sisa-sisa makanan yang terselip di sela-sela gigi merupakan kebiasaan yang lumrah dilakukan masyarakat. Salah satu alat yang paling sering digunakan untuk tujuan ini adalah tusuk gigi.
Namun, penggunaan tusuk gigi secara sembarangan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan gigi dan mulut.
Tusuk gigi adalah sebatang kayu atau plastik kecil yang memiliki ujung runcing dan digunakan untuk menyingkirkan sisa makanan di antara gigi, terutama setelah makan. Alat ini mudah ditemukan di berbagai tempat makan, dari restoran hingga warung sederhana, baik dalam bentuk terbungkus rapi maupun potongan lidi yang disediakan di atas meja.
Baca juga: Berapa biaya untuk scaling gigi?
Baca juga: Kesehatan mulut yang buruk berisiko pada kehamilan
Namun, menurut para ahli kesehatan gigi, penggunaan tusuk gigi secara rutin dan tidak tepat dapat menimbulkan berbagai risiko seperti laporan dari Academy of General Dentistry.
Berikut ini beberapa dampak negatif penggunaan tusuk gigi yang perlu diwaspadai:
1. Merusak jaringan penyangga gigi
Bentuk tusuk gigi yang kaku dan tidak fleksibel tidak sesuai dengan anatomi gigi dan gusi. Jika digunakan secara berlebihan atau terlalu keras, dapat menyebabkan pendarahan, iritasi, dan bahkan infeksi pada gusi.
2. Peradangan pada jaringan lunak
Tusuk gigi dapat melukai jaringan lunak mukosa di rongga mulut, terutama jika digunakan dengan tekanan yang kuat atau dalam jangka waktu panjang. Cedera ini bisa berkembang menjadi peradangan yang mengganggu kenyamanan saat makan atau berbicara.
3. Membuat gigi menjadi renggang
Penggunaan tusuk gigi yang berulang kali dapat menciptakan atau memperlebar celah antar gigi. Akibatnya, gigi menjadi lebih renggang dan memungkinkan sisa makanan lebih mudah tersangkut di kemudian hari, serta memicu pembentukan plak dan karang gigi.
4. Merusak akar gigi
Pada individu dengan penurunan gusi, akar gigi menjadi lebih terbuka dan rentan. Jika tusuk gigi digunakan sembarangan, bagian akar ini bisa rusak dan menimbulkan rasa nyeri atau sensitivitas tinggi.
5. Mengikis enamel gigi
Gesekan yang terjadi antara tusuk gigi dengan permukaan gigi dapat merusak lapisan enamel, yakni pelindung terluar gigi. Enamel yang rusak membuat gigi rentan terhadap pembusukan dan perubahan warna.
Sebagai solusi yang lebih aman, para ahli menyarankan penggunaan dental floss atau benang gigi. Dental floss dirancang khusus untuk membersihkan sela-sela gigi tanpa merusak jaringan lunak. Bentuknya fleksibel dan mampu menyesuaikan dengan kontur gigi, sehingga lebih efektif dan aman digunakan secara rutin.
Dental floss dapat menjangkau bagian-bagian sempit di antara gigi yang tidak dapat dijangkau sikat gigi, serta tidak menimbulkan trauma pada gusi. Oleh karena itu, alat ini menjadi pilihan utama dalam menjaga kebersihan sela-sela gigi tanpa efek samping.
Kesimpulannya, meskipun tusuk gigi tampak praktis dan mudah digunakan, dampak negatifnya terhadap kesehatan gigi dan gusi tidak bisa diabaikan. Guna menjaga kesehatan mulut secara optimal, masyarakat diimbau untuk mulai beralih ke metode pembersihan yang lebih aman seperti menggunakan dental floss, serta memeriksakan kesehatan gigi secara rutin ke dokter gigi.
Baca juga: Tips praktis merawat gigi agar tetap sehat dan kuat
Baca juga: Kiat jaga kesehatan gigi agar tidak ompong saat menua
Baca juga: Cara efektif untuk hilangkan karang gigi
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025