Jakarta (ANTARA) – Coklat menjadi salah satu makanan camilan yang paling disukai di Indonesia. Di antara banyaknya merek cokelat yang beredar di pasaran, terdapat merek cokelat menjadi favorit banyak orang Indonesia.
Berdasarkan hasil survei Top Brand Award 2024, terdapat lima merek cokelat batang yang berhasil masuk dalam nominasi Top Brand katagori cokelat batang.
Dari kelima merek tersebut, SilverQueen berhasil menduduki peringkat pertama sebagai merek paling top dengan indeks sebesar 56,20 persen.
Di posisi kedua, Cadburry menempati peringkat dengan indeks 19,70 persen, sehingga merek ini masih memiliki minat pasar yang cukup kuat.
Sementara itu, posisi ketiga ditempati oleh Delfi dengan indeks 8,60 persen, yang tetap mampu bersaing di tengah persaingan industri cokelat batang di Indonesia.
Baca juga: Konsumsi cokelat bisa bermanfaat bagi kesehatan asalkan tak berlebihan
Hal ini serupa dengan survei online goodstats yang dilakukan terhadap 1.045 responden. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa SilverQueen memiliki presentase tertinggi sebagai merek cokelat favorit di Indonesia diantara merek lainnya.
Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa SilverQueen konsisten menjadi pilihan merek coklat favorit nomer satu bagi orang Indonesia. Merek lainnya yang juga disukai oleh masyarakat Indonesia yakni Cadburry dan Delfi.
SilverQueen sudah menjadi salah satu merek coklat batangan produk asli Indonesia yang berasal dari Garut, Jawa Barat. Sejak tahun 1950, SilverQueen dikelola oleh PT Petra Food, ganti nama menjadi Delfi Limitied, perusahaan yang juga membuat merek coklat Ceres dan Delfi.
Keberhasilan SilverQueen sebagai merek coklat favorit di Indonesia menjadi bukti bahwa produk lokal mampu bersaing di pasaran, bahkan hingga pasar internasional.
Hal ini menunjukkan bahwa coklat buatan dalam negeri memiliki kualitas tinggi, cita rasa yang disukai banyak orang, serta daya saing yang kuat.
Baca juga: Makna cokelat valentine di tengah krisis kakao
Coklat berasal dari biji kakao, tanaman yang pahit dan keras. Untuk menjadi makanan yang manis dan meleleh di mulut, terdapat beberapa tahap pengolahan sebelum menjadi produk coklat siap konsumsi.
Proses pembuatan coklat melibatkan pemanenan kakao, sortasi (mengeluarkan biji kakao dari buahnya), fermentasi, dan pengeringan hingga menjadi pasta kakao.
Kemudian, pasta kakao diproses lebih lanjut menjadi cocoa butter dan cocoa solids, yang menjadi bahan utama dalam pembuatan coklat.
Perlu diketahui, Indonesia pernah menjadi salah satu produsen kakao teratas di Asia dan terbesar ketiga di dunia tahun 2021 dengan produksi sebanyak 728 ribu ton.
Namun, produksi kakao di Indonesia kian menurun menjadi 667 ribu ton, sehingga menempati posisi ketiga sebagai penghasil kakao terbesar di dunia tahun 2022, setelah urutan Pantai Gading dan Ghana.
Kendati demikian, meskipun produksi kakao menurun, permintaan coklat di Indonesia masih terus meningkat dan menjadi makanan cemilan yang banyak disukai. Bahkan saat ini, banyak merek coklat baru yang ikut bersaing dan beredar di pasaran.
Baca juga: Pastry Chef: Peminat cokelat di Jakarta banyak meski harga bahan mahal
Baca juga: Cokelat Expo ajang untuk meningkatkan daya saing cokelat Indonesia
Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025