Jembatan Omah Buruh mulai dibuka pekan depan

Kabupaten Bekasi (ANTARA) – Jembatan penghubung kawasan industri East Jakarta Industrial Park (Ejip) dan Megalopolis Manunggal Industrial Development (MM2100) yang dikenal dengan Jembatan Omah Buruh Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mulai dibuka pekan depan.

“Segera dibuka dalam waktu dekat. Saat uji coba pembukaan, jembatan ini belum dapat dilalui kendaraan tonase besar,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi Henri Lincoln di Cikarang, Minggu.

Ia mengatakan, pemerintah daerah sudah menjalin komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat selaku otoritas berwenang yang membangun infrastruktur tersebut terkait pembukaan jembatan ini.

Pihaknya belum berani membuka akses bagi kendaraan bertonase besar saat uji coba operasional jembatan. Untuk sementara hanya kendaraan roda dua dan roda empat pribadi yang diizinkan melintasi jembatan ini.

Baca juga: Pemkab Bekasi lanjutkan konstruksi Jembatan Citarum Muaragembong

Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan pengelola kawasan industri menyangkut permohonan bantuan personel keamanan setempat untuk melakukan penjagaan selama 24 jam penuh saat uji coba.

“Perlu ada petugas patroli keamanan yang mengatur dan melarang kendaraan tonase besar melintas jembatan ini,” katanya.

Henri memastikan kebijakan melarang kendaraan bertonase besar bukan berarti kondisi jembatan tidak baik, melainkan masih menunggu kepastian secara administrasi dari pemerintah provinsi terkait kekuatan jembatan ketika dilintasi kendaraan tonase besar dengan mobilitas tinggi.

“Kondisi jembatan bukan tidak baik. Namun untuk keselamatan masyarakat, kami harus mengedepankan kepastian konstruksi secara administrasi dan hasil kajian yang pasti,” katanya.

Baca juga: Jalan Industri di Bekasi ditutup sementara selama perbaikan jembatan

Dia mengatakan bahwa pembukaan operasional jembatan ini didasarkan atas desakan masyarakat terkait pemenuhan infrastruktur memadai guna mencegah kemacetan yang selalu terjadi di ruas jalan tersebut.

“Banyak masyarakat yang mendesak agar jembatan ini segera dibuka, disampaikan secara pribadi maupun media sosial. Bahkan Pak Pj (Penjabat) Bupati Bekasi juga telepon saya langsung dan mempertanyakan kenapa belum dibuka,” katanya.

Pemerintah Kabupaten Bekasi ke depan memiliki tanggung jawab melakukan perawatan jembatan setelah beroperasi meski pembangunan dilakukan pemerintah provinsi. Sejauh ini pihak provinsi baru menyerahkan secara lisan.

“Aset ini akan diserahkan kepada kami namun hingga kini penyerahan secara administrasi belum dilakukan, baru sebatas lisan. Tidak masalah, kami yang akan melakukan perawatan jembatan setelah nanti beroperasi,” kata dia.

 

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *