Dikutip dari laman resmi klub, Minggu, Bojan menilai sistem tersebut mengharuskan semua tim tampil baik dalam seluruh laga untuk bisa menjadi juara.
Menurutnya musim kompetisi tahun ini akan jauh lebih adil dan ia berpendapat, dengan kompetisi penuh tim yang tampil baik sejak awal hingga akhir akan menjadi juaranya.
“Jika ada tim yang benar-benar memulai liga dengan penampilan terbaik di 34 pertandingan akan menjadi juara,” ujar Bojan.
Mengenai catatan Persib Bandung yang tak pernah juara ketika liga menggunakan sistem kompetisi penuh, Bojan menilai jika peluang untuk Maung Bandung menjadi juara tetap ada.
Baca juga: Liga 1 musim 2024/2025 tak gunakan format Championship Series
Pelatih asal Kroasia itu menjelaskan jika Persib Bandung memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru dan ia mencontohkan bagaimana skuadnya pada musim lalu mampu mengalahkan Bali United untuk pertama kalinya di kompetisi resmi.
Bojan pun berharap catatan positif selalu ada untuk Persib Bandung di musim depan dan ia cukup optimis timnya bisa tampil baik mempertahankan gelar musim ini.
“Selalu ada hal bagus terjadi untuk pertama kalinya seperti sebelumnya kami tidak pernah menang melawan Bali. Lalu sebelumnya juga belum pernah ada pelatih asing yang membawa Persib meraih trofi,” jelas Bojan.
“Jadi selalu ada hal yang pertama kali terjadi dan besar harapannya tahun depan (menjadi juara),” pungkasnya.
Diketahui berdasarkan pengumuman resmi beberapa waktu lalu, kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2024/25 tak akan menggunakan sistem Regular Series hingga Championship Series dan kembali ke sistem kompetisi penuh karena jadwal Timnas Indonesia yang padat.
Baca juga: PT LIB tetap gunakan wasit asing di Liga 1 2024/2025
Baca juga: Arema FC sebut format kompetisi penuh jadikan Liga 1 lebih kompetitif
Pewarta: Aldi Sultan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024