Borneo memiliki catatan 10 menang dan 14 kalah (10-14) dengan total 34 poin sementara Rajawali mencatat 9-15 dengan 33 poin di klasemen sementara IBL 2024. Borneo memiliki keunggulan head to head atas Rajawali dengan menang dua kali dalam dua pertemuan mereka musim ini.
Keduanya masing-masing menyisakan dua laga terakhir di musim reguler IBL 2024, dan keduanya masih memiliki peluang untuk memperebutkan tiket playoff dengan berbagai syarat dan kondisi yang terjadi.
Bagi Borneo, peluang menuju playoff lebih mudah karena walaupun mereka kalah di dua laga terakhir, tim asal Kalimantan itu hanya perlu menunggu Rajawali menelan kekalahan pada satu laga untuk bisa melaju ke playoff. Dengan skenario ini, Borneo dan Rajawali sama-sama mengantongi 36 poin di klasemen akhir, namun Borneo lebih berhak masuk playoff karena unggul head to head dengan Rajawali.
Baca juga: Tundukkan Rajawali, Borneo makin dekat dengan playoff
Jika ingin mengunci tiket playoff, Borneo harus menang cukup di satu laga dari dua pertandingan terakhir mereka, meskipun Rajawali menang dua laga berturut-turut. Skenario ini membuat poin Borneo dan Rajawali sama-sama 37 angka, namun Borneo menang head to head.
Satu-satunya skenario bagi Rajawali Medan untuk bisa melaju ke babak pascamusim adalah memenangi dua laga terakhir mereka melawan Pacific Caesar Surabaya dan Tangerang Hawks Basketball di laga kandang, sementara berharap Borneo kalah di dua laga terakhirnya.
Meskipun peluangnya tipis, namun skenario ini masih memungkinkan mengingat lawan Borneo di dua laga terakhir adalah tim tangguh, yaitu Kesatria Bengawan Solo yang memiliki catatan 18-3 dan Prawira Harum Bandung dengan catatan 14-4.
Tujuh tim lain yang sudah mendapatkan tiket babak playoff IBL 2024 antara lain Dewa United Banten, Kesatria Bengawan Solo, Satria Muda Pertamina Jakarta, Pelita Jaya Jakarta, RANS Simba Bogor, Bali United Basketball, dan Prawira Harum Bandung.
Baca juga: Borneo persempit peluang playoff Hangtuah, menang 103-75
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024
