“Menang adalah segalanya dalam olahraga (Mixed Martial Arts/MMA) ini,” ujar Whittaker sebagaimana dikutip dari laman resmi UFC di Jakarta, Kamis.
Petarung berjuluk “The Reaper” itu ingin mengunci kemenangan kedua berturut-turut pada pertarungan yang akan berlangsung di Kingdom Arena di Riyadh, Arab Saudi.
Sebelumnya, Whittaker berhasil mengalahkan Paulo Costa lewat kemenangan angka mutlak dalam pertarungan kelas menengah pada UFC 298 di Anaheim, California, Amerika Serikat, Februari.
Pertemuan pada Sabtu (22/6) dengan Aliskerov akan menandai perubahan haluan tercepat yang dialami Whittaker sejak menghadapi Cannonier tiga bulan setelah mengalahkan Till selama bagian Fight Island di era pandemi UFC.
Whittaker mengatakan selalu siap menghadapi siapa pun lawan di Octagon. Ia mengatakan, dirinya mungkin adalah pria yang ingin dikalahkan semua orang untuk mendapatkan gelar.
“Namun saya tetaplah orang yang akan mengalahkan banyak orang untuk mendapatkan gelar, untuk mendapatkan sabuk itu kembali,” ujarnya.
Baca juga: Jeka Saragih telan kekalahan dari Westin Wilson di UFC Vegas 93
Bagi Whittaker, kemenangan adalah keinginan setiap petarung karena akan menjadi pembenaran terhadap semua hal yang sudah dikorbankan serta memvalidasi semua hal yang dikerjakan.
“Kalah dan bagaimana Anda menerima kekalahan, apa yang Anda lakukan terhadap kekalahan itu penting, mampu menerima kekalahan itu penting, tetapi kemenangan adalah segalanya, dan saya rasa itulah sebabnya olahraga ini terkadang bisa sangat sulit,” pungkasnya.
Sementara, Aliskerov juga akan turun dengan penuh percaya diri setelah meraih kemenangan berturut-turut di ronde pertama dalam dua penampilan pertamanya di UFC.
Ia membawa rekor 15-1 dalam pertandingan melawan Whittaker, satu-satunya kekalahannya terjadi saat melawan Chimaev.
Baca juga: Jeka Saragih sebut berjuang di UFC untuk Indonesia dan daerah asal
Baca juga: KOBI: Sudah sepantasnya Gugun berlatih di UFC Institute
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024