“Saat ini isu SARA mulai mencuat dan ini harus dicegah agar tidak berkembang pada tahapan pilkada tahun ini,” kata Ketua Bawaslu Kepulauan Babel EM Osykar di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan upaya mencegah isu-isu SARA menjelang pilkada ini, Bawaslu Kepulauan Babel akan bekerja sama dengan pemerintah daerah, TNI, Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, adat dan budayawan untuk menangkal isu SARA ini.
“Saat ini warung-warung kopi, isu-isu SARA ini sudah mulai dimainkan oleh orang-orang tertentu sehingga dapat mengganggu pelaksanaan pesta demokrasi di daerah ini,”katanya.
Ia menyatakan komposisi penduduk Kepulauan Babel beragam etnik sehingga berpotensi berkembangnya isu-isu SARA di pemilihan kepala tingkat lokal ini.
“Kita menjamin hak seluruh penduduk dari berbagai suku ini untuk berpartisipasi secara aktif pada pemilihan gubernur, wali kota dan bupati tahun ini,” katanya.
Menurut dia, isu SARA ini bisa menjadi rancu pada pesta demokrasi tingkat lokal ini, karena masyarakat memilih orang-orang terbaik yang akan duduk sebagai kepala daerah, baik tingkat provinsi, kabupaten dan kota.
“Siapapun berhak berkontestasi dan itu dijamin undang-undang. Tidak harus si A, B atau golongan A, B, semua memiliki hak yang sama untuk memilih dan dipilih pada pesta demokrasi ini,” katanya.
Pewarta: Aprionis
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024