Lagu ini membawa sentuhan personal bagi Uap dan mengusung nuansa musik dari era 80-an yang membuat pendengarnya terasa seperti dibawa kembali ke era tersebut.
Dalam keterangan persnya yang diterima, Sabtu (15/6), Uap menceritakan bahwa lagu barunya ini adalah wujud kepercayaan dan harapan terhadap cinta yang dapat dibawa semesta. Ia percaya bahwa akan ada cinta terakhir untuk dirinya.
Baca juga: Uap Widya sampaikan pesan tentang cinta lewat “Worth”
Maka dari itu terciptalah lagu ini yang mengabadikan momen indah yang dialami oleh Uap Widya di kota tercintanya, Yogyakarta.
Meskipun entah apa yang menjadi akhir dalam kisahnya, kisah cinta yang dirasakan oleh Uap dan disampaikan melalui lagu ini membuktikan bahwa benar satu sisi cinta mengajarkan arti sebuah perjuangan dan pengorbanan.
Namun di sisi yang lain cinta membawa banyak harapan, keberanian, kebahagiaan, dan kejutan dalam hidupnya.
Baca juga: Nadhif Basalamah menuangkan pikirannya ke dalam lagu “isi kepalaku”
Hal yang menarik dalam pembuatan karya ini ialah waktu penulisannya, lagu ini tercipta oleh Uap Widya dan Louise Mercy Eunice hanya lewat percakapan di telepon.
Nuansa 80-an dipilih menjadi inspirasi dari karya ini karena Uap Widya dan sang produser Dion Djokoadi tumbuh bersama di era tersebut dengan banyaknya lagu bernuasa Soul ala musisi-musisi kenamaan pada masanya seperti George Duke, Lee Ritenour dan Booker T.
Baca juga: Maliq & D’Essentials berencana keluarkan single baru
Dalam pemilihan notasi vokal yang sangat emosional, Uap secara maksimal mencurahkan rasa harapan yang telah ia taruh terhadap cinta terakhirnya dan mencerminkan betapa spesialnya lagu ini di hatinya.
Lagu “Last Right One” dari Uap Widya sudah dapat dinikmati pencinta musik Tanah Air melalui berbagai digital streaming platform yang tersedia di Indonesia.
Baca juga: Teddy Adhitya masuki fase baru lewat single “Seperti Setiap Hari”
Baca juga: Dua musisi Indonesia luncurkan single di bawah label asal Amerika
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024