Ibu Kota Indonesia ini dipindahkan sejauh 1.236 km dari Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim), tentunya ini adalah tantangan yang luar biasa
Samarinda (ANTARA) – Sekretaris Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Achmad Jaka Santos Adiwijaya mengatakan pembangunan IKN bukan hanya tentang memindahkan ibu kota negara, namun sekaligus membangun peradaban baru.
“Ibu Kota Indonesia ini dipindahkan sejauh 1.236 km dari Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim), tentunya ini adalah tantangan yang luar biasa,” kata Jaka Santos dalam rilis Biro SDM dan Humas Otorita IKN yang dikirim ke Samarinda, Sabtu.
Ada beberapa visi utama yang menjadi acuan dalam membangun Nusantara di IKN sebagai bagian dari Visi Indonesia Emas 2024.
Sejumlah visi itu adalah kualitas manusia yang unggul berbasis IPTEK, ekonomi maju dan berkelanjutan, pembangunan yang merata dan inklusif, dan pemantapan ketahanan nasional, serta tata kelola kepemerintahan.
Baca juga: PUPR: Istana di IKN siap untuk ditempati Presiden pada 17 Agustus
Baca juga: PUPR: Air, listrik, gas, dan internet di IKN siap sebelum 17 Agustus
Baca juga: PUPR sebut progres pembangunan lapangan upacara IKN sudah 70 persen
Ia menyampaikan hal ini dalam agenda ‘IPMI Power Talk Series’ dengan tema ‘Nusantara: The New Indonesia’s Capital City Towards Golden Indonesia 2045’ di Jakarta.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) tersebut, Jaka menyoroti pentingnya pembangunan ibu kota baru, Nusantara, tidak hanya untuk pemerintahan saat ini tetapi untuk seluruh bangsa di di masa depan.
“Keputusan untuk memindahkan ibu kota adalah keputusan yang sangat penting dan strategis bagi Indonesia, karena tercantum dalam Undang-Undang. Langkah ini bukan hanya keputusan presiden, tapi juga merupakan upaya pembangunan bangsa yang melibatkan pemahaman dan penerapan kerangka hukum efektif,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa langkah-langkah pembangunan Nusantara disandarkan kepada empat visi utama yang menjadi acuan membangun Nusantara sebagai bagian dari Visi Indonesia Emas 2024.
Sementara Prof Ir Aman Wirakartakusumah M.Sc, Ph.D selaku Rektor Institut IPMI menyampaikan, agenda ini menyampaikan progres pembangunan fisik maupun kontribusi institusi pendidikan atau pengetahuan dalam proses pembangunan Nusantara.
“Hari ini kita membahas hal penting tentang IKN, tentunya kita mengharapkan paparan capaian pembangunan IKN, kita juga coba melihat dari ‘point of view’ dalam bidang pengetahuan. Selain itu mungkin bisa menjelaskan kesempatan bagaimana IPMI bisa berkontribusi dalam pembangunan IKN,” tuturnya.
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024